PEKANBARU (RA) – Tim Resmob Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau berhasil menangkap seorang buronan kasus pencurian dengan pemberatan (curat) bernama TM alias Lana di Batam, Kepulauan Riau.
Tersangka diduga terlibat dalam sejumlah kasus pencurian kendaraan bermotor dan barang elektronik di wilayah Riau dan Sumatera Barat.
Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan penyelidikan terhadap dua laporan polisi, yakni LP/B/166/VIII/2024 dan LP/B/188/IX/2024 yang ditangani oleh Polsek Siak Hulu, Polres Kampar.
Dalam interogasi, TM mengaku terlibat dalam pencurian satu unit mobil Honda Brio warna abu-abu dan satu unit laptop merek Asus warna hitam.
"Barang curian tersebut kemudian dijual ke Padang, Sumatera Barat, melalui rekannya, I alias In Kaliang. Mobil dan laptop tersebut dijual kepada seseorang bernama D alias Codoik seharga Rp21 juta," kata Kasubdit III Jatanras Polda Riau AKBP Rooy Noor, Rabu (12/2/2025).
Dari hasil penjualan, TM menerima bagian Rp8 juta, sementara I juga mendapat bagian yang sama.
"Selain itu, dalam kasus lain, tersangka juga terlibat dalam penjualan satu unit mobil Honda Jazz warna abu-abu dan satu unit sepeda motor Honda Vario merah," tambah Kasubdit.
Mobil Honda Jazz dijual oleh pelaku lain bernama Sunan Zailani alias Sunan kepada seseorang bernama Ian di Kecamatan Kampar seharga Rp28 juta.
"Dari hasil penjualan tersebut, masing-masing pelaku, termasuk Taufik Maulana, mendapatkan bagian Rp8 juta, sementara tersangka lain, Nur Asri, menerima Rp2 juta," ungkap Rooy Noor.
Sepeda motor Honda Vario merah yang juga hasil curian dijual ke seseorang di Perawang, Kabupaten Siak, seharga Rp1 juta.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Riau menyampaikan bahwa pihaknya saat ini masih terus melakukan pengembangan untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan tersangka dalam kasus lainnya.
"Kami sedang menelusuri keberadaan barang bukti lainnya, termasuk mobil Honda Brio yang dijual di Padang dan sepeda motor yang dijual di Perawang. Penyelidikan juga terus berlanjut untuk mengungkap jaringan lain yang terkait dengan para tersangka," pungkasnya.
Selain itu, koordinasi dengan penyidik terus dilakukan guna memastikan seluruh barang bukti dan pelaku lainnya dapat segera diamankan.