Syamsuar: Pemprov Riau Dirikan Posko di Lokasi Semburan Gas dan Lumpur

Syamsuar: Pemprov Riau Dirikan Posko di Lokasi Semburan Gas dan Lumpur
Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSI

Riauaktual.com - Pemprov Riau mendirikan posko di lokasi semburan gas dan lumpur dari dalam tanah sekitaran perusahaan gas EMP Bentu tepatnya di Pesantren Al Ihsan Kota Pekanbaru. Seluruh santri penghafal Alquran sudah diungsikan ke pesantren induknya di kawasan Kubang, Kabupaten Kampar.

"Anak-anak santri sudah dipindahkan ke pondok induknya di Kubang. Sedangkan masyarakat belum ada bermukim dekat situ," kata Gubernur Riau Syamsuar, Jumat (5/2) malam. 

Syamsuar menyebutkan, BPBD Riau sudah diturunkan ke lokasi semburan lumpur.  Bahkan pihaknya juga meminta bantuan dari perusahaan bidang pengeboran gas, Energi Mega Persada (EMP) Bentu. Lokasi semburan lumpur itu ak jauh dari kantor Wali Kota Pekanbaru yang baru diresmikan. Jaraknya sekitar 1 kilometer. Kawasan-kawasan tersebut diketahui sebagai lokasi aliran pipa perusahaan gas.

"Sekarang disiapkan pos jaga di situ. Saat ini minta bantu dengan perusahaan gas untuk membantu menangani masalah tersebut," jelas Syamsuar.

Semburan itu berawal dari pengeboran sumur milik Pedantren Al Ikhsan di jalan Abdurrahman, pada Kamis (4/2). Namun saat pengeboran mencapai 115 meter, tiba-tiba keluar gas sekitar pukul 13.30 Wib. Kemudian, sang penggali Ramadhan meninggalkan pekerjaannya karena khawatir berbahaya. 

Malam harinya, sekitar pukul 20.00 Wib, warga sekitar mendengar ledakan keras. Ternyata aliran lumpur keluar dari dalam lobang tersebut. Ledakan itu mengakibatkan batu-batu dari dalam tanah berterbangan. 

Dari pantauan, kondisi bangunan pesantren sudah luluh lantak dan tidak bisa digunakan lagi. Sebagian atap sudah roboh akibat tertimpa batu dan debu berwarna abu-abu mirip abu vulkanik. Sebagian bangunan lainnya ada yang masih utuh namun tertutupi debu. Di dalam gedung juga bertaburan batu warna abu-abu yang terbentuk dari debu itu. 

Jalanan sekitaran pesantren tidak lagi kuning seperti sedia kala. Kini, warna abu-abu mendominasi bangunan, jalanan, serta pepohonan di sekitaran semburan gas. Pohon sawit dengan jarak puluhan meter dari sumur gas juga mati. 

Jarak antara lokasi lubang gas yang bersumber dari pengeboran sumur itu milik pesantren itu tak jauh dari sumur gas milik perusahaan EMP Bentu. Tampak plang bertuliskan berbahaya yang dipasang pihak perusahaan di sekitaran lokasi.

Tria (26), salah satu warga yang berdomisli tak jauh dari sumur gas mengaku kaget mendengar ledakan pada Kamis (4/2) malam sekitaran pukul 20.00 Wib.

"Kami dengar ledakan semalam kuat kali, dari habis shalat Isya, sampai tengah malam. Kuat lah kayak merecon, batu-batu itu ke atas, makanya kami gak tidur sini, takut meledak," jelas Tria. (SAN)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index