Ambroncius Dicokok Polisi, Roy Suryo Minta Permadi Arya Juga Ditangkap

Ambroncius Dicokok Polisi, Roy Suryo Minta Permadi Arya Juga Ditangkap
Permadi Arya alias Abu Janda (int)

Riauaktual.com - Pakar telematika Roy Suryo meminta polisi menangkap Permadi Aktivis atau Permadi Arya atau Abu Janda. Selama ini Permadi dinilai sering membuat unggahan rasis di media sosial.

Pernyataan ini diunggah oleh Roy Suryo melalui akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2 pada Rabu (27/1/2021), usai Ambroncius Nababan diproses polisi terkait ujaran kebencian kepada Natalius Pigai.

“Tweeps,setelah si Ambroncius Nababan dicokok @CCICPolri karena postingan rasisnya terhadap @NataliusPigai2. Rasanya sangat wajar bila Mayoritas Netizen meminta Tindakan tegas juga dilakukan @DivHumas_Polri ke @permadiaktivis1,” ungkap Roy Suryo dalam status Twitter-nya itu.

Menurut Roy Suryo, selama ini Permadi Aktivis atau Permadi Arya atau Abu Janda sering membuat status rasisme. Tidak itu saja, Abu Janda ini juga dinilai sering membuat status yang menyudutkan umat Islam.

“Selain rasis, yang bersangkutan juga ujaran SARA yang menyinggung Ummat Islam,” tambah Roy lagi dalam statusnya itu sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.

Dalam cuitan ini, Roy Suryo melampirkan screenshoot status Twitter dari Permadi Aktivis yang dinilai berisi ujaran kebencian kepada Islam.

Selain itu, Roy juga melampirkan dua screenshoot berita dari media online yang berisi permintaan kepada polisi untuk menindak Abu Janda.

Berita sebelumnya, pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda menanggapi twit Ustaz Tengku Zulkarnain soal arogansi mayoritas dan minoritas.

Abu Janda menyebut yang arogan di Indonesia itu agama Islam kepada buadaya asli kearifan lokal.

“Yang arogan di Indonesia itu adalah islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. haram-haramkan ritual sedekah laut, sampe kebaya diharamkan dengan alasan aurat,” kata Permadi Arya membalas cuitan @ustadtengkuzul.

Abu Janda membagikan tangkapan layar berita berjudul “Tradisi Sedekah di Laut Bantul Dibubarkan, Warga: Mereka Bilang Syirik”.

Ia juga membagikan foto spanduk bertuliskan “Pemutaran Wayang Kulit Bukan Syariat Islam”.

Menurut Abu Janda, larangan pemutaran wayang kulit merupakan bentuk arogansi Islam terhadap kearifan lokal.

“Ritual tradisi asli dibubarin alasan syirik, pake kebaya dibilang murtad, wayang kulit diharamin.. dan masih banyak lagi upaya penggerusan pemusnahan budaya lokal dengan alasan syariat.. kurang bukti apalagi islam memang arogan terhadap kearifan lokal?,” cetus Abu Janda melalui akun Twitter pribadinya, @permadiaktivis1, Senin (25/1).

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index