Sandiaga Uno Meninggalkan Partai Emak-emak yang Kumpulkan Uang Receh

Sandiaga Uno Meninggalkan Partai Emak-emak yang Kumpulkan Uang Receh
Sandiaga Uno usai serah terima jabatan sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Foto: Kemenperaf

Riauaktual.com - Keputusan Sandiaga Uno menerima tawaran jabatan sebagai salah satu menteri di Kabinet Indonesia Bersatu ditanggapi beragam.

Bahkan, ada juga sejumlah pihak yang tak menerima Sandi yang kini diangkap menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menperkeraf).

Salah satunya datang dari aktivis dari Jaringan Progres 98 yang sangat menyayangkan keputusan Sandi itu.

Padahal, sosok Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu dibutuhkan untuk menjadi pengkritik konstruktif bagi pemerintah.

Demikian disampaikan Koordinator Jaringan Progres 98, Zaenal Muttaqin dalam keterangan yang dikutip dari RMOL.id, Jumat (25/12/2020).

“Dalam ssstem bernegara, oposisi juga berperan mendorong Negara melakukan pemulihan ekonomi,” ujar Zaenal.

Salah satunya adalah pengawasan dan mengkritik kebijakan-kebijakan yang dirasa kurang tepat di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Zaenal juga menilai keputusan Sandi telah mengecewakan para pendukungnya di Pilpres 2019 lalu.

Utamanya kalangan emak-emak yang rela mengumpulkan dana kampanye untuk Sandi dan pasangannya kala itu, Prabowo Subianto.

“Apa yang dilakukan Bang Sandi faktanya telah meninggalkan partai emak-emak yang begitu gigih dan militan,” tegasnya.

“Meninggalkan orang-orang yang telah rela mengumpulkan uang receh demi membantu suksesnya pasangan PS (Prabowo-Sandi),” ungkapnya.

Dengan masuknya Prabowo disusul Sandi ke dalam pemertintahan, Progres 98 menilai demokrasi Indonesia semakin terkikis.

“Padahal Bangsa Indonesia butuh pemimpin yang kuat, pemmimpin yang konsisten, pemimpin yang berani menderita untuk rakyatnya,” tandasnya.

Sebelumnya, Sandiaga Uno menilai, kecaman yang dialamatkan kepadanya usai dilantik menjadi Menperkeraf dinilainya sebagai hal yang wajar.

Karena itu, ia lantas menyampaikan permohonan maaf.

“Pasti banyak yang kecewa, saya mengerti. Pasti banyak yang tidak mendukung. Saya mohon maaf,” ujar Sandi dalam program Apa Kabar Indonesia Sore TV One, Kamis (24/12).

Ia menyatakan, keputusan yang diambilnya itu sudah melalui pertimbangan matang dan meminta petunjuk dari Tuhan.

Sandi juga mengatakan bahwa keputusannya itu didasari niat murni tulus dan ikhlas.

“Saya ambil setelah berkontemplasi, shalat Istikharah. Dan jawabanya (setelah shalat istikharah) tetap sama, bahwa dahulukan kepentingan bangsa dan negara,” kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

“Ini saatnya kita fokus mengatasi Covid dan membangkitkan ekonomi, membuka lapangan kerja,” tandasnya.

 

 

Sumber: Rmol.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index