Riauaktual.com - Pasca ditemukan puluhan pasangan tanpa ikatan yang berada dalam kamar hotel, oleh Satpol PP Kota Pekanbaru, Sabtu (14/11) malam kemarin. Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengaku terkejut dan marah. Sebab Ditengah covid-19 seperti ini masih ada yang melakukan maksiat.  

Ayat mengaku miris melihat kondisi tersebut, dimana dalam razia Trantibum yang digelar Satpol PP di sejumlah penginapan kelas melati juga ditemukan remaja yang masih dibawah umur. 

"Hal tersebut sangat disayangkan, apalagi ditengah cobaan virus covid-19 ini. Jangan sampai tidak ada berkah kota ini," ujar Ayat, Senin(17/11) kemarin.

Menurut Ayat, temuan ini sangat disayangkan kerana dapat mencoreng marwah Kota Pekanbaru sebagai Kota yang madani. Untuk itu, dirinya meminta kepada Satpol PP untuk lebih gencar memberantas penyakit masyarakat ini.

"Saya berharap, razia seperti ini dapat terus dilakukan. Tidak hanya menyasar penginapan saja, namun juga tempat-tempat yang menjadi indikasi sebagai tempat maksiat," tegasnya.

Ayat Cahyadi juga menghimbau kepada OPD terkait untuk melakukan evaluasi terhadap izin lokasi atau penginapan yang kerap dijadikan tempat asusila pasangan muda-mudi tersebut. 

"Kalau ditemukan satu, dua, dan sampai tiga kali ditempat yang sama, maka kita minta Pak Jamil selaku Kepala Dinas Satu Pintu untuk mencabut izinnya. Kita Harus tegas demi Kota Madani," tegasnya. 

Ia tak menampik saat ini masih banyak terjadi pasangan yang bukan suami istri yang berbuat asusila di sejumlah hotel kelas melati. Hal itu dibuktikan dari razia yang digelar Satpol PP Kota Pekanbaru. 

"Dari hasil razia kemarin, kebanyakan yang ditertibkan itu para belia yang masih berstatus pelajar dan mahasiswa. Untuk itu, kita himbau peran dan pengawasan dari orang tua terhadap anak mereka masing-masing. Jangan dilepas begitu saja, perlu awasi," tutupnya. (Saf)