Berambisi Jadikan Primadona Destinasi Wisata di Riau, Alfedri: Ayo Kita Bangun Siak Lebih Kinclong

Berambisi Jadikan Primadona Destinasi Wisata di Riau, Alfedri: Ayo Kita Bangun Siak Lebih Kinclong
Dana DAK hasil perjuangan Alfedri dari 2019 sampai 2021, tertinggi dari Kabupaten kota se Provinsi Riau.

Riauaktual.com - Sepeninggal Syamsuar, roda pembangunan Kabupaten Siak terus berjalan di bawah kepemimpinan Drs H Alfedri MSi. 

Bahkan kata Alfedri, dalam upaya menaikkan tingkat kunjungan wisatawan, Kabupaten Siak telah menyiapkan diri menjadi Kabupaten yang kaya akan destinasi wisata di Provinsi Riau. 

Keseriusannya menjadikan Siak daerah wisata andalan di Riau, terlihat dari pembangunan sejumlah destinasi wisata dalam beberapa tahun terakhir. 

Diantaranya, renovasi dan pembangunan tanksi peninggalan Belanda yang disulap menjadi lokasi wisata sejarah. 

"Tanksi Belanda memiliki sejarah penting di Siak. Tidak kita biarkan rusak di makan usia. Oleh karena itu, tanksi Belanda kita pugar, kita renovasi, kita perbaiki agar tetap lestari. Bagi masyarakat yang datang ke Siak, tanksi Belanda bisa jadi pilihan tempat wisata sejarah," sebut Alfedri kepada Riauaktual.com, Senin (26/10/2020). 

Bupati Siak yang sedang cuti karena ikut Pilkada ini juga mengatakan, pilihan lain yang tidak kalah bersejarah adalah keberadaan Istana Asserayah Hasyimiah (Istana Matahari Timur) di kawasan Jl. Sultan Syarif Kasim, Kota Siak Sri Indrapura. 

Istana yang akrab dikenal sebagai Istana Siak ini terlihat megah karena memadukan gaya dari tiga budaya yakni Eropa, Arab, dan Melayu, hasil rancangan seorang arsitektur asal Jerman. Pengunjung dapat melihat berbagai peninggalan Kesultanan Siak di masa lampau yang kini masih terawat baik. 

"Ada cermin awet muda. Konon, sebagian masyarakat percaya, siapa yang bercermin akan awet muda. Ada kursi Sultan Siak yang terbuat dari emas," jelas Alfedri. 

Calon Bupati Siak petahana itu juga mengatakan, wisatawan juga dapat berkunjung ke Masjid Sahabuddin (Masjid Sultan) di Jl. Sultan Ismail, Kota Siak Sri Indrapura. 

"Siak juga punya wisata religi, makam Sultan Siak. Kalau datang ke Siak, pengunjung bisa sholat di masjid bersejarah yakni Masjid Sultan," ucap Alfedri. 

Colon Bupati Siak nomor urut 2 ini juga mengingatkan wisatawan untuk bekunjung dan berziarah ke makam Sultan Assyaidis Yarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin, akrab di kenal sebagai Sultan Syarif Kasim II (1915 - 1945) yang berada di sisi Masjid Sultan dan Balai Kerapatan Tunggi. Sultan Syarif Kasim II adalah Sultan Siak ke-12 (Sultan Siak terakhir). 

"Tidak sedikit masyarakat yang berdoa untuk mendapatkan karomah. Tetapi kita sering ingatkan pengunjung agar tidak jatuh pada perbuatan syirik. Ziarah untuk berkirim doa sekaligus untuk mengingat akan datangnya hari kematian," sebut Alfedri. 

Alfedri juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Siak juga membangun Jl. Sultan Muzafarsyah, ruas jalan yang dilengkapi dengan sarana kursi dan taman untuk bersantai masyarakat. 

"Malam hari, pengunjung bisa bersantai di pinggir jalan. Kita sudah bangun pedestrian dengan lebar mencapai 5 meter. Tidak hanya dihiasi lampu warna-warni, tetapi juga tersedia bangku untuk duduk santai. Kita berani siapkan sarana pedestrian ini, karena Siak aman pada siang dan malam hari," kata Alfedri lagi. 

Tidak hanya itu, keinginan menjadikan Kabupaten Siak menjadi destinasi wisata unggulan di Riau semakin kuat, dibuktikan dengan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan Sungai Apit, sebagai sarana bersantai dan rekreasi bagi masyarakat. 

"Masyarakat bisa menikmati suasa sore atau malam hari di lokasi Ruang Terbuka Hijau. Lokasinya bersih, asri dan nyaman. Ini salah satu fasilitas untuk memanjakan masyarakat," jelas Alfedri. 

Alfedri juga mendorong petani buah di Siak untuk mengembangkan ekowisata, terutama petani jambu biji (jambu bangkok) yang ada di Tualang sekitarnya. 

"Bisa jadi pengunjung dari Kota Pekanbaru tidak lagi menghabiskan waktu liburan keluarga ke Sumatera Barat, tetapi ke Siak. Karena di Siak ada ekowisata memetik jambu biji sendiri langsung dari pohonnya. Ini juga bentuk wisata yang mendidik bagi anak-anak dan generasi muda," sambungnya. 

Penyiapan destinasi wisata, sebut Alfedri, selaras dengan adanya sejumlah agenda kegiatan bertaraf nasional dan internasional yang berlangsung tiap tahun di Siak yakni event balap sepeda Tour De Siak, sepatu roda dan lomba perahu naga (dragon boat). Siak juga memiliki keistimewaan sebagai lokasi melihat Gerhana Matahari Total, salah satu peristiwa alam yang langka. 

"Alhamdulillah, Siak punya kegiatan bertaraf nasional bahkan internasional. Ini menjadi momentum dalam menggaet wisatawan datang ke Siak. Dengan meningkatnya wisatawan datang ke Siak, tentu juga akan menambah angka pencapaian target wisata di tingkat provinsi," sebut Alfedri. 

Untuk mendukung semua itu, jika masyarakat memberi amanah untuk melanjutkan kepempinan, Alfedri akan menjalankan program Masyarakat Sadar Wisata. 

"Program ini memberikan pelatihan, pemahaman dan pembekalan bagaimana melayani wisatawan yang datang ke Siak dengan baik. Dengan adanya pelayanan yang baik, tentu wisatawan akan betah berlama-lama di Siak. Ini akan menggerakkan roda perekonomian masyarakat," harap Alfedri. 

Alfaedri optimis, bidang pariwisata berpotensi meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD) Kabupaten Siak. 

"Tetapi yang lebih penting, dengan banyaknya wisatawan yang datang, ekonomi masyarakat jadi meningkat. Baik itu us a ha penginapan, kuliner, souvenir atau cenderamata dan lain sebagainya. Begitu juga bidang jasa. Semua akan hidup. Ada rezeki dengan datangnya wisatawan," ujar Alfedri. 

Saat disinggung tentang tuduhan tidak melakukan apa-apa sepeninggal Syamsuar, Alfedri hanya tersenyum. 

"Kalau sering-sering datang ke Siak, tentu tidak meluncur kalimat tendesius seperti itu. Pasti akan melihat perkembangan Siak dari masa ke masa. Saya orang yang mendampingi Pak Syamsuar membangun Siak. Insyaallah dan doakan saya bisa bertemu Beliau di provinsi nanti," tutup Alfedri sambil tersenyum. (Baim)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index