Harga Sawit Naik, Para Petani di Riau Sumbang 50.000 Masker

Harga Sawit Naik, Para Petani di Riau Sumbang 50.000 Masker

Riauaktual.com - Para petani sawit di Riau menyumbangkan hasil pertanian mereka dalam bentuk masker untuk disalurkan ke masyarakat. Petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) memberikan bantuan 50 ribu masker secara urunan (patungan) kepada Pemerintah Provinsi Riau untuk dibagikan kepada masyarakat. 

Bantuan masker ini diterima langsung oleh Gubernur Riau, Syamsuar di Gedung Daerah, Senin (28/9). 

Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung mengatakan, bantuan masker ini berasal dari para petani sawit di Riau yang menyumbang dengan jumlah uang yang berbeda.

"Ini merupakan bentuk partisipasi petani sawit Riau untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19. Harga sawit sekarang sedang naik, makanya para petani ingin saling berbagi ke masyarakat yang mmebuultuhkan," kata Gulat.

Pemberian masker 50.000 buah berstandar kesehatan ini, kata Gulat, masih tahap pertama. Sebab, mereka masih mengumpulkan lagi duit hasil panen sawit untuk disumbangkan kembali.

"Untuk tahap satu ini kita memberikan 50 ribu masker yang sesuai dengan standar WHO. Nanti tahap dua kita akan berikan lagi 50 ribu. Masker ini merupakan sumbangan dari petani, disumbangkan dan diserahkan kepada Gubernur Riau untuk dibagikan kepada masyarakat, sesuai dengan imbauan Pak Gubernur," ujar Gulat. 

Dia mengatakan, sebelumnya Gubernur Riau menargetkan untuk mengumpulkan 5 juta masker untuk dibagikan kepada masyarakat. Dari jumlah itu, 1 juta masker dibebankan kepada para korporasi atau perusahaan kelapa sawit. 

Saat ini ada sekitar 300 perusahaan kelapa sawit yang ada di Riau. Namun sampai saat ini, kata Gulat, belum ada gerakan pasti dari perusahaan untuk melakukan imbauan gubernur tersebut, dengan mengumpulkan 1 juta masker. 

"Sebenarnya, kalau semua korporasi gerak, seharusnya satu korporasi itu hanya perlu mengumpulkan 3 ribu masker saja, sudah terkumpul 1 juta masker itu. Korporasi jangan membuat malu sawit Riau. Harusnya korporasi menjadi garda terdepan untuk membantu pemerintah mencegah Covid-19 ini," kata Gulat. 

Menurut Gulat, saat ini provinsi lain menganggap bahwa Riau ini sangat nyaman dengan adanya sawit. Di mana, perkebunan sawit Riau merupakan yang terluas di indonesia, yaitu 3,4 juta hektare atau 21 persen dari total perkebunan sawit nasional.

Dengan kondisi ini, lanjut Gulat, provinsi-provinsi lain berasumsi bahwa ratusan korporasi yang ada di Riau ini akan berkerja sama dengan pemerintah untuk melakukan pencegahan penyebaran covid-19. Di antaranya dengan menyediakan masker, vitamin, hand sanitizer, dan lainnya. 

"Tapi sampai hari ini belum ada realisasi nyata dari rekan-rekan korporasi. Makannya saya bilang tadi, jangan membuat malu sawit Riau dengan ketidakpedulian rekan-rekan korporasi. Kami petani sawit bukan ingin merasa hebat, tetapi kami terpanggil, hingga kami mengumpulkan masker dengan sumbangan seribu rupiah per petani," jelasnya. 

Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa se Riau, Amir Aripin mengingatkan agar semua perusahaan sawit di Riau memberikan kontribusi untuk masyarakat, khususnya saat pandemi Covid-19 sekarang ini.

"Korporasi jangan membuat malu sawit Riau, khususnya yang Non-GAPKI (bukan anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia). Aggota GAPKI itu hanya 60 perusahaan sawit di Riau, 260 korporasi sawit Riau kemana?. Harusnya korporasi menjadi garda terdepan untuk membantu pemerintah mencegah covid ini," ujar Amir.

Sementara itu, Gubernur Riau, Syamsuar, mengapresiasi langkah petani sawit Apkasindo atas bantuan masker yang telah diberikan untuk masyarakat. Dia juga berharap, Apkasindo dapat membantu Satgas Covid-19 dalam melakukan pencegahan penyebaran virus tersebut. 

"Kami berterima kasih kepada pengurus Apkasindo, yang mengajak dan membantu masyarakat kita untuk menggunakan masker. Kami juga meminta kepada Apkasindo untuk memberikan imbauan kepada para petani kita, agar mereka juga bisa patuh terhadap protokol kesehatan," ucap Syamsuar. (San)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index