Diduga Karena Lakukan Unjuk Rasa di DPRD, Beberapa Akun Driver di Suspen PT Gojek

Diduga Karena Lakukan Unjuk Rasa di DPRD, Beberapa Akun Driver di Suspen PT Gojek
Suasana RDP DPRD Kota Pekanbaru

Riauaktual.com - Belum tuntas persoalan program Berkat yang dinilai driver ojek online (Ojol) tidak menguntungkan mereka selaku mitra Gojek, kini timbul aduan baru yang diterima DPRD Pekanbaru terkait nasib pengemudi online tersebut.

Perwakilan driver, mengungkapkan adanya pembekuan akun Gojek atau suspend yang dialami beberapa driver karena bersuara lantang menyampaikan aspirasi terkait keluhan yang dirasakan oleh seluruh mitra Gojek di Pekanbaru ini. 

Padahal, menurut driver aksi menyampaikan aspirasi yang dilakukan oleh para driver beberapa waktu lalu ke gedung DPRD Pekanbaru murni bentuk gejolak seluruh driver dan tidak ada yang megajak untuk melakukan aksi turun kepalangan.

"Kami hadir untuk memperjuangkan hak kami, namun beberapa akun driver di suspen dan saat dikonfirmasi ke pusat ternyata daerah yang melakukan suspen tersebut. Kenapa driver yang 10 orang ini di suspen, kami tidak ada mengajak melakukan aksi ini murni dari semua driver, ini tidak fair," kata perwakilan driver Media saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan lintas komisi di DPRD kota Pekanbaru, Senin (03/08/2020).

Disamping itu mereka tetap meminta program Berkat dihentikan karena dinilai tidak menguntungkan para driver sebagai mitra Gojek, namun hanya menguntungkan bagi pihak manajemen dalam hal ini PT Gojek Indonesia.

"Melalui pertemuan ini, kami minta tolong sampaikan ke pusat agar program Berkat ini dihapuskan, kalaupun dipaksakan jangan hilangkan insentif kami," kata Media lagi.

Mendengar keluhan persoalan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi langsung angkat suara, pasalnya pihaknya di legislatif sudah jauh-jauh hari mengingatkan agar pihak manajemen Gojek tidak melakukan intimidasi kepada driver.

"Saya merasa tidak dihargai, karena saat kita temui pihak manajemen kita sudah wanti-wanti jangan ada intimidasi tapi buktinya 10 orang driver disuspen, ini ada apa," cetus Azwendi. 

Sementara Branch Manager at Gojek Pekanbaru Julianda menyebut, terkait Suspen yang dialami oleh beberapa driver, pihak manajemen mengakui bahwa persoalan tersebut bukan merupakan intimidasi, melainkan ada hal-hal yang diperkirakan dilanggar oleh pihak driver sehingga ada sanksi yang yang harus diterima. 

Sementara untuk program Berkat merupakan program nasional, secara implementasi diakui memang ada gejolak dibeberapa daerah, dan pihak GoJek Indonesia akan melakukan evaluasi. 

Usai Rapat, Tengku Azwendi Fajri mengatakan, bahwa pihaknya akan melakukan langkah mediasi lebih lanjut bahkan akan memanggil pihak-pihak terkait lainnya untuk membahas persoalan secara detail. 

"Untuk saat ini kita minta persoalan ini segera selesai secara internal. Kita akan tetap lakukan mediasi lebih lanjut, bahkan akan kembali memanggil pihak manajemen Gojek Indonesia untuk membahas secara detail lagi, karena ada beberapa pertanyaan kita yang belum ditanggapi termasuk soal regulasi yang mereka miliki, dan jumlah mitra yang bekerjasama," kata Politisi Demokrat ini. 

Harmaini Wibowo, perwakilan Dinas Perhubungan Provinsi Riau yang juga turut hadir dalam hearing tersebut menyarankan, agar program berkat yang saat ini bergejolak dikoordinasikan dengan pusat.

"Saran kita legislatif dan pihak Gojek dan para driver bisa menggelar rapat online dengan aplikasi zoom, hal ini untuk berkoordinasi soal program berkat ini. Karena kedepan apapun kebijakan yang dilakukan tidak bisa karena ini progran nasional, tentu dari rapat ini akan diketahui program berkat ini seperti apa, apakah program jangka panjang atau sementara saja karena kondisi covid atau seperti apa," pungkas Harmaini. (Don)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index