Wah! Indeks Kematian Petugas Medis Indonesia Lebih Tinggi dari AS

Wah! Indeks Kematian Petugas Medis Indonesia Lebih Tinggi dari AS
Ilustrasi (int)

Riauaktual.com - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Mohammad Adib Khumaidi mengungkapkan, jumlah kematian petugas medis akibat Covid-19 di Indonesia secara persentase termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara dan dunia, yakni mencapai 2,4%.

Dari angka tersebut, dapat diketahui bahwa rasio kematian tenaga kesehatan Indonesia enam kali lipat lebih tinggi daripada Amerika yang hanya mencatatkan angka 0,37% per 13 Juli 2020.

“Persentase ini dipengaruhi ole kemampuan testing. Di negara lain secara jumlah mungkin lebih banyak, tetapi kemampuan testing-nya juga tinggi, sehingga persentase kematian tenaga medisnya kecil. Namun, terlepas dari itu, ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah,” terangnya kepada Suara Pembaruan, Minggu (2/8/2020).

Berdasarkan Indeks Pengaruh Kematian Nakes (IPKN) karena Covid-19 yang dibuat oleh tim Pandemic Talks, Indonesia mendapatkan nilai 223. Ini berarti, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki dampak kematian nakes terburuk di dunia. Di bawah Indonesia terdapat beberapa negara lain termasuk di antaranya Mesir (222), USA (195), UK (193), dan Brasil (160).

Adib menjelaskan, IPKN adalah indeks sederhana yang menggambarkan dampak dari setiap kematian tenaga kesehatan untuk sistem kesehatan. Setiap angkanya mewakili 1.000 orang populasi yang kehilangan dokter. Semakin tinggi angkanya, maka semakin buruk dampaknya.

Bila disimpulkan, 223.000 orang Indonesia kehilangan satu orang dokter yang harusnya bisa memberi pelayanan kesehatan selama sembilan tahun. Mengingat, tenaga kesehatan yang meninggal di Indonesia memiliki rentang usia 25 hingga 79 tahun. Jika diasumsikan usia produktif hingga 65 tahun, maka rata-rata tenaga kesehatan yang gugur telah kehilangan sembilan tahun potensi pengabdian yang masih dapat mereka berikan kepada masyarakat.

“Ini penghitungan yang bisa dijadikan sebuah gambaran, bahwa persoalan ini tidak bisa lagi diabaikan,” tuturnya.

 

 

Sumber : Beritasatu.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index