Berikut Alasan Manajemen Gojek Tak Hadiri Rapat Dengar Pendapat Bersama DPRD Pekanbaru

Berikut Alasan Manajemen Gojek Tak Hadiri Rapat Dengar Pendapat Bersama DPRD Pekanbaru
Suasana RDP DPRD dan Gojek yang Batal Digelar, Rabu (29/7) pagi.

Riauaktual.com - Head of Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Sumbagut, Dian L Toruan memberikan klarifikasi terkait ketidak hadiran pihaknya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Kota Pekanbaru, Rabu (29/7/2020) pagi.

Dian L Toruan mengatakan bahwa pihaknya baru mendapatkan undangan pada saat RDP sudah berlangsung.

"Kami baru saja menerima undangan Rapat Dengar Pendapat (RDP) oleh DPRD Kota Pekanbaru terkait unjuk rasa yang dilakukan oleh sekelompok mitra driver di hari Senin lalu. Karena undangan baru disampaikan setelah pertemuan berjalan, maka tidak ada perwakilan dari manajemen Gojek Pekanbaru yang dapat hadir," jelasnya dalam hak jawab yang dikirim lewat email redaksi, Rabu malam.

Namun pada prinsipnya, tulis Dian, pihaknya mengapresiasi upaya anggota Dewan untuk mengundang pihak Gojek, dan pihaknya sangat terbuka untuk berdiskusi. 

"Kami harap dalam waktu dekat kami dapat melakukan diskusi lanjutan dengan DPRD Kota Pekanbaru," sebutnya.

Adapun sejak awal, lanjut Dian,  pihaknya memiliki itikad baik untuk berkomunikasi dengan komunitas mitra, di mana kami menyediakan forum diskusi bagi mitra driver yakni melalui program ‘Kopdar’ yang rutin dilaksanakan. Melalui kopdar, mitra dapat menyampaikan aspirasi, berbagi pengalaman dan memberi masukan sekaligus berinteraksi dengan sesama mitra dan manajemen. 

"Di masa pandemik, Kopdar tetap dilaksanakan berkala secara virtual. Kami juga telah mengundang perwakilan Geger minggu lalu untuk bertemu, yang sayangnya tidak ditanggapi," katanya.

Menanggapi pertanyaan terkait izin, Dian menyebut Gojek selaku perusahaan teknologi anak bangsa sejak awal telah memiliki izin operasional dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang berlaku secara nasional. 

Di tingkat regional, bersama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru, Gojek juga telah menjalin kerja sama yang tertuang dalam MoU (Nota Kesepahaman) yang ditandatangani pada bulan Mei 2019 oleh Walikota Pekanbaru dan Gojek. Di dalamnya terdapat rencana kerja sama dalam pengembangan ekosistem pembayaran digital (cashless) dan pengembangan ekonomi kreatif.

"Kami juga bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pekanbaru untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat berbelanja di 12 pasar tradisional Pekanbaru menggunakan layanan GoShop. Bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pekanbaru, Gojek juga bekerja sama untuk pengambilan surat bukti pelanggaran (tilang) menggunakan layanan GoSend," sebutnya. 

Kedua layanan ini telah membantu warga Pekanbaru dalam memenuhi kebutuhannya membeli makanan pokok dan pengambilan dokumen khususnya di masa PSBB di mana masyarakat dihimbau untuk tidak keluar rumah.  

Layanan Goride (roda dua) dan Gocar (roda empat) di Gojek dilaksanakan dalam bentuk kemitraan. Di mana Gojek sebagai penyedia aplikasi dan mitra sebagai pemilik kendaraan. Gojek memberikan kesempatan yang sama dan adil bagi masyarakat untuk  menjadi mitra kami. Warga setempat dapat mendaftar sebagai mitra dengan turut mendaftarkan kendaraan roda 2 maupun 4 milik pribadi.

"Semangat kami dari pertama kali beroperasi di Pekanbaru sampai dengan sekarang masih tetap sama, yaitu agar melalui teknologi yang kami kembangkan, seluruh mitra dapat memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan," ungkapnya.

Dan di masa pandemi di mana mobilitas masyarakat yang menurun drastis berdampak pada sepinya order yang dijalankan oleh jutaan mitra driver di seluruh Indonesia, Gojek tetap berusaha untuk membantu meringankan kesulitan yang dihadapi mitra driver dan ekosistem Gojek secara keseluruhan.

"Sejak awal pandemi COVID-19, kami telah meluncurkan program-program kesejahteraan mitra driver dengan 3 pilar utama, yaitu penyediaan layanan kesehatan, ringankan beban biaya harian, bantuan pendapatan. Beberapa di antara program tersebut telah menjangkau mitra secara signifikan, seperti pembagian voucher sembako yang menjangkau 450 ribu mitra driver, pembagian voucher makanan gratis bagi mitra driver dan keluarga, mendatangkan 5 juta masker, dan membagikan APD secara meluas di wilayah operasional Gojek, hingga mengupayakan restrukturisasi cicilan kendaraan bermotor bagi mitra driver lewat kerja sama dengan sejumlah perusahaan pembiayaan," ungkapnya.

Seluruh inisiatif tersebut kami lakukan meski Gojek sendiri juga ikut merasakan dampak yang signifikan akibat pandemi COVID-19, sebagaimana yang dirasakan oleh para pelaku industri lainnya. *

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index