Elektabilitas PDIP Paling Anjlok, PSI dan Nasdem yang Melejit

Elektabilitas PDIP Paling Anjlok, PSI dan Nasdem yang Melejit
Ketua Umum PSI Grace Natalie (pojoksatu)

Riauaktual.com - Di tengah pandemi Covid-19, ‘klasemen’ elektoral 2024 partai politik di Indonesia mengalami perubahan.

Tiga partai politik besar bahkan mengalami penurunan tingkat elektabilitas.

Hal itu sebagaimana hasil survei yang dirilis Center for Political Communication Studies (CPCS), Minggu (12/7/2020).

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta dalam keterangan presnya di Jakarta.

Menurutnya, dukungan publik terhadap partai politik sejatinya cenderung stagnan.

Akan tetapi, ada penurunan yang hampir merata dialami partai politik dalam empat bulan terakhir.

Itu jika dibandingkan dengan hasil survei yang dirilis pada Maret 2020 lalu.

“Hampir semua parpol turun elektabilitasnya, kecuali beberapa parpol di antaranya Partai Solidaritas Indonesia (PSI),” ungkap Tri Okta, sebagaimana dikutip dari pojoksatu.id.

Soal ‘klasemen’, tiga partai besar seperti PDIP, Partai Gerindra dan Partai Golkar sama-sama mengalami penurunan elektabilitas.

Akan tetapi, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu yang mengalami penurunan paling besar.

Dari sebelumya 31,7 persen, kini turun menjadi 29,2 persen.

Sedangkan Partai Gerindra dari 14,5 persen menjadi 13,7 persen dan Partai Golkar dari 8,9 persen menjadi 8,3 persen.

Penurunan juga dialami partai politik di papan tengah. Seperti PKB dari 5,9 persen menjadi 5,8 persen.

Lalu PKS dari 6,7 persen menjadi 5,7 persen), PSI dari 2,8 persen menjadi 4,1 persen), dan Partai Nasdem dari 2,9 persen menjadi 3,9 persen.

Selanjutnya Partai Demokrat dari 4,6 persen menjadi 3,8 persen, PPP dari 3,1 persen menjadi 2,8 persen), dan PAN dari 1,6 persen menjadi 1,4 persen.

“Semua parpol papan tengah pun cenderung turun, kecuali PSI dan Nasdem yang naik cukup signifikan,” sambungnya.

Tri Okta pun memberikan sorotan pada kenaikan elektabilitas PSI yang dinilainya cukup mengejutkan.

Pasalnya, berdasar hasil Pileg 2019, tidak ada wakil partai besutan Grace Natalie itu yang bisa melenggang ke Senayan.

“PSI mengandalkan wakil-wakilnya di tingkat DPRD, khususnya di DKI Jakarta yang kerap bersikap vokal. Dan terbukti, mampu meraih dukungan publik,” beber Tri Okta.

Untuk diketahui, survei CPCS dilakukan pada 21-30 Juni 2020, dengan mengikutkan sebanyak responden 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

Sedangkan margin of error survei sebesar lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index