Riauaktual.com - Dikeluarkannya Surat Keputusan Rektor no.1009/R/2020, tentang Mekanisme Peringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) UIN Suska Riau dampak mewabahnya Covid-19 ditentang sejumlah mahasiswa. 

Surat tersebut dinilai tidak berpihak kepada mahasiswa, akibatnya sejumlah mahasiswa UIN sejak Selasa (30/06) hingga saat ini Kamis (02/07), menggelar aksi protes dengan menduduki gedung rektorat. 

Menanggapi aksi tersebut, setelah melakukan rapat internal, Rektor UIN Suska Riau Akhmad Mujahidin menyebut akan mengajak dialog mahasiswa pada Senin (06/07) mandatang.

"Kita akan ajak dialog, sebelumnya kita sudah utus perwakilan untuk menjumpai mahasiswa, namun memang belum membuahkan hasil," kata Akhmad Mujahidin.

Ia mengatakan dialog itu akan dilaksakan dengan tatap muka langsung di lantai 5 gedung Rektorat itu. Untuk itu, kebijakan protokol Kesehatan Covid-19 ak dilakukan. Seperti pemeriksaan suhu tubuh, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

"Kita mengimbau agar para mahasiswa itu menyiapkan naskah akademik yang mau didialogkan, dan diserahkan kepada Kepala Biro AUPK atau Kabag Akademik selambat lambatnya besok," paparnya.

Dengan keputusan ini tambahnya,maka Ia meminta agar mahasiswa yang melakukan aksi itu meninggalkan gedung rektorat yang hingga kini masih diduduki sejumlah massa aksi. 

"Kita imbau agar mereka meninggalkan gedung rektorat, agar pelayanan administrasi di ingkungan UIN Suska Riau berjalan normal kembali," sebutnya.

Dalam aksinya, para mahasiswa itu menuntut tiga point aspirasi. Yakni transparansi anggaran kampus, pemangkasan UKT sebesar 15 persen untuk seluruh mahasiswa dan 50 persen untuk mahasiswa yang telah semester akhir, terakhir yakni memberikan fasilitas kuliah daring berupa kuota internet 30GB setiap bulan dan SOP kuliah daring.

Sebelumnya dalam aksi ini massa sempat melakukan pembakaran ban di depan gedung tersebut. Bahkan massa juga menduduki gedung dengan menginap beberapa malam di sana.

Aksi ini juga sempat mendapat perlawanan dari pihak kemanan kampus yang sempat mengusir para mahasiswa untuk membubarkan diri. Namun, hingga kini massa aksi masih bertahan di gedung tersebut. (San)