Tewas Saat Bentrok dengan China, Beberapa Jenazah Tentara India Dimutilasi

Tewas Saat Bentrok dengan China, Beberapa Jenazah Tentara India Dimutilasi
Foto: Suasana Himalaya usai India dan China bentrok (AP Photo)

Riauaktual.com - Diketahui bahwa bentrokan antara tentara India dan China tidak melibatkan senjata api. Ketiadaan senjata api ini bermula pada kesepakatan 1996 antara kedua pihak, yang setuju bahwa senjata api dan peledak dilarang di sepanjang perbatasan di Lembah Galwan agar ketegangan tidak bereskalasi.

BBC juga melaporkan bahwa 10 tentara India dibebaskan oleh China usai bentrok ini. Menurut Shiv Aroor, editor senior di harian India Today, pembebasan tentara India memunculkan sejumlah poin kunci dalam perundingan kedua pihak pada Rabu (17/06).

Laporan soal pembebasan 10 tentara India ini muncul setelah beredar foto senjata yang digunakan dalam bentrokan itu.

Laporan-laporan media India yang belum dikonfirmasi menyebutkan sedikitnya 40 serdadu China tewas, namun China belum merilis informasi mengenai jumlah korban.Para serdadu kedua negara sempat terlibat baku hantam di kawasan yang disengketakan ini, sejak Mei lalu. Namun, kematian sejumlah tentara akibat bentrokan pada Senin (15/06) adalah korban tewas pertama dalam setidaknya 45 tahun terakhir.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menuding militer India telah dua kali melintasi perbatasan, "memprovokasi dan menyerang personel China, menyebabkan konfrontasi fisik yang serius antara pasukan perbatasan di kedua pihak", sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

China mengklaim "kedaulatan di kawasan Lembah Galwan", klaim yang disebut India sebagai "berlebihan dan tidak bisa dipertahankan".

Diketahui bahwa bentrokan antara tentara India dan China tidak melibatkan senjata api. Ketiadaan senjata api ini bermula pada kesepakatan 1996 antara kedua pihak, yang setuju bahwa senjata api dan peledak dilarang di sepanjang perbatasan di Lembah Galwan agar ketegangan tidak bereskalasi.

BBC juga melaporkan bahwa 10 tentara India dibebaskan oleh China usai bentrok ini. Menurut Shiv Aroor, editor senior di harian India Today, pembebasan tentara India memunculkan sejumlah poin kunci dalam perundingan kedua pihak pada Rabu (17/06).

Laporan soal pembebasan 10 tentara India ini muncul setelah beredar foto senjata yang digunakan dalam bentrokan itu.

Laporan-laporan media India yang belum dikonfirmasi menyebutkan sedikitnya 40 serdadu China tewas, namun China belum merilis informasi mengenai jumlah korban.Para serdadu kedua negara sempat terlibat baku hantam di kawasan yang disengketakan ini, sejak Mei lalu. Namun, kematian sejumlah tentara akibat bentrokan pada Senin (15/06) adalah korban tewas pertama dalam setidaknya 45 tahun terakhir.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menuding militer India telah dua kali melintasi perbatasan, "memprovokasi dan menyerang personel China, menyebabkan konfrontasi fisik yang serius antara pasukan perbatasan di kedua pihak", sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

China mengklaim "kedaulatan di kawasan Lembah Galwan", klaim yang disebut India sebagai "berlebihan dan tidak bisa dipertahankan".

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index