Gegara Kadrun Hembuskan Isu Kebangkitan PKI, Arief Poyuono Bikin Gerindra Terancam

Gegara Kadrun Hembuskan Isu Kebangkitan PKI, Arief Poyuono Bikin Gerindra Terancam
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono (int)

Riauaktual.com - Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang menyebut kadrun sebagai penghembus isu kebangkitan PKI berdampak luas.

Anggapan Arief yang menyebut isu kebangkitan PKI muncul hanya untuk menjatuhkan Presiden Jokowi dan mendiskreditkan PDIP adalah realistis.

Demikian disampaikan analis politik dan kebijakan publik Universitas Islam Syech Yusuf, Miftahul Adib sebagaimana dikutip dari RMOL.co, Jumat (19/6/2020).

Menurutnya, pernyataan Arief itu menunjukkan bahwa Prabowo Subianto sudah benar-benar masuk dalam bagian pemerintah.

“Istilah kadrun kan identik dengan mereka yang berada di kalangan oposisi yang saat Pilpres 2019 mendukung Prabowo,” tuturnya.

“Nah pernyataan Arief ini sudah jelas bahwa memang jadi bagian pemerintah itu jangan setengah-setengah, secara pengertian komunikasi politiknya seperti itu,” jelas Adib.

Sebaliknya, Adib justru menyoroti reaktifnya internal Gerindra merespons pernyataan Arief Poyuono itu.

Di mana Jubir Partai Gerindra, Habiburokhman, akan memberikan sanksi kepada Arief karena mengatakan isu PKI diembuskan oleh kadrun.

“Itu menurut saya satu makna ketakutan, karena bagaimanapun, suara-suara pendukung Prabowo yang lekat dengan istilah kadrun itu masih diharapkan,” hematnya.

Kendati demikian, Adib menilai bahwa reaksi internal partai berlambang kepala burung Garuda itu adalah sebuah hal yang wajar.

“Ketakutan itu wajar karena bagaimanapun Gerindra masih ingin merangkai suara oposisi untuk kepentingan mereka,” tandas Adib.

Sebelumnya, Habiburrokhman yang juga Ketua DPP Partai Gerindra itu mendesak Arief Poyuono secepatnya sadar dan meminta maaf.

Hal itu terkait pernyataannya dalam wawancara di sebuah channel media berbagi video, YouTube.

Desakan Jurubicara Partai Gerindra itu disampaikan melalui akun Twitter pribadinya, @habiburokhman, Kamis (18/6/2020).

Bahkan, anak buah Prabowo Subianto ini mengultimatum agar menyampaikan permohonan maafnya paling lambat Senin (22/6) pekan depan.

“Kita doakan semoga junior saya Si Arief Poyuono menyadari kesalahannya dan minta maaf pada rakyat sebelum hari Senin besok,” tulisya.

Kendati demikian, anggota Komisi III DPR RI ini menduga bahwa Arief menjadi alat konspirasi hitam yang ingin mengadu domba Gerindra dengan rakyat.

“Saya khawatir dia jadi alat bagi konspirasi hati hitam yang mau adu domba Gerindra dg rakyat,” sambungnya.

Pada kicauan selanjutnya, Habiburokhman juga menegaskan, senantiasa mengingatkan para juniornya di Gerindra, sensitif dan empati pada kondisi psikolog rakyat.

“Selalu saya ingatkan kepada para junior termasuk Arief Poyuono bahwa kita besar karena rakyat karenanya harus sensitif dan empati pada kondisi psikologis rakyat,” katanya.

“Narasi kita arahkan ke persatuan bangsa bukan buat perpecahan,” tegas Habiburrokhman.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index