Ingat, Selalu Parkir Mobil di Tempat Beratap, Ini Alasannya

Ingat, Selalu Parkir Mobil di Tempat Beratap, Ini Alasannya
Ilustrasi (int)

Riauaktual.com - Lebaran biasanya diisi dengan bepergian menggunakan mobil bersama keluarga baik untuk silaturahmi maupun liburan. Tapi, lebaran tahun ini, hal itu sepertinya tak dapat dilakukan mengingat adanya pembatasan sosiall berskala besar (PSBB) di berbagai wilayah.

Artinya, mobil pun jadi lebih banyak terparkir saja selama liburan lebaran ini. Auto2000 pun memberikan tip agar pengedara dapat memarkir kendaraan dengan baik selama kendaraan lama tak digunakan. Sehingga, dalam masa PSBB, masyarakat dapat tetap menjaga kesehatan tubuh serta memastikan bahwa kendaraan kesayanganya juga tetap dalam kondisi terbaik saat tak digunakan selama beberapa hari.

Aftersales Division Head Auto2000, Ricky Martawijaya mengatakan, ada beberapa risiko yang harus diwaspadai saat memarkirkan kendaraan dalam jangka waktu lama, seperti ban kempis atau kemasukan binatang liar. "Oleh sebab itu, pengendara harus melakukan beberapa langkah pencegahan supaya kejadian tersebut dapat dihindari," kata Ricky dalam keterangan pers sebagaimana dikutip dari Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Pertama, ia menyaranan agar kendaraan diparkir di lokasi yang memiliki atap. Dengan begitu, mobil dapat terhindar dari paparan panas matahari secara langsung yang bisa membuat cat mobil memudar. Ketiadaan atap juga membuat mobil akan terkena hujan. 

Lambat laun, hal ini akan menimbulkan water spot (jamur kaca/jamur bodi) akibat noda bekas air hujan yang mengering karena tidak dibersihkan. Selain itu, rembesan air hujan juga bisa menyelinap di sela-sela bodi mobil seperti dudukan pelat nomor, grille, hendel pintu dan tutup tangki bensin dan celah antara pintu dan bodi mobil yang berpotensi menyebabkan endapan noda.

Selanjutnya, ia juga menyarankan agar mobil mobil tetap harus dicuci. "Meski ditinggal di dalam rumah, mobil tetap bisa kotor oleh debu atau air hujan. Oleh sebab itu, pengendara bisa mencucinya minimal seminggu sekali. Tidak hanya luar, bagian dalam juga harus dibersihkan," ujarnya.

Di samping itu, ia juga menekankan agar pengendara waspada terhadap potensi adanya binatang pada sejumlah bagian tertentu. Mengingat, mobil yang didiamkan dalam jangka waktu lama menjadi lembab, dan itu menjadi lokasi yang pas untuk tempat tinggal binatang liar di sekitar rumah seperti tikus, kecoa dan semut. 

Menurutnya, binatang pengerat seperti tikus sanggup menggigit kabel dan merusak sistem kelistrikan, sementara kecoa dan semut mengakibatkan kabin kotor dan rusak karena mampu menyelinap masuk ke dalam dan berkembang biak.

"Upaya pencegahan yang paling mudah adalah dengan meletakkan bahan pengusir binatang tersebut di luar mobil. Bahan ini dapat dibeli secara online atau membelinya di pet shop," kata dia.

Selanjutnya, ia juga menyarankan untuk menghindari penggunaan rem parkir. Mengingat, hal ini berpotensi membuat kampas rem menempel kuat ke bagian dalam teromol dan sulit lepas karena mobil diparkir terlalu lama. Oleh sebab itu, lepaskan rem parkir atau rem tangan dan ganjal ban dengan balok kayu atau dengan menggunakan wheel chock.

Langkah berikutnya, isi tangki bensin hingga penuh. Ia menekankan, tangki bahan bakar yang ditinggal dalam jangka waktu lama tidak bisa dibiarkan kosong karena akan mengakibatkan terjadinya oksidasi dan membuat karat timbul di dalam tangki bensin. Oleh karena itu, sebaiknya isi penuh bahan bakar untuk mengurangi risiko karat.

Selain itu, ia juga menyarankan untuk tidak melepas kabel baterai atau aki. "Dalam kondisi terparkir, mobil tetap butuh pasokan listrik untuk mengaktifkan alarm. Agar kapasitas listrik tetap optimal, nyalakan mesin seminggu sekali selama sekitar 15 menit untuk mengisi ulang baterai sekaligus melumasi mesin," ujarnya.

Dalam momen itu, pengendara juga dapat sekaligus mengendarai mobil keliling lingkungan rumah agar ban berputar dan menghindarinya dari kerusakan akibat ban hanya bertumpu di satu titik dalam jangka waktu lama.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index