Prediksi Corona di Indonesia dari Pengamat Australia Ini Menakutkan, 250 Ribu Nyawa Bakal Melayang

Prediksi Corona di Indonesia dari Pengamat Australia Ini Menakutkan, 250 Ribu Nyawa Bakal Melayang
Ilustrasi

Riauaktual.com - Pengamat dari Australia, Ross B. Taylor AM membuat prediksi yang cukup menakutkan terkait wabah corona atau Covid-19 di Indonesia.

Dalam tulisannya, Presiden Indonesia Institute Inc yang berbasis di Perth ini mengungkap, wabah ini kemungkinan akan menelan setidaknya 250 ribu nyawa.

Hal itu diungkapnya dalam tulisan berjudul ‘Australia’s relationship with Indonesia now even more critical in a post Covid-19 World’.

Taylor awalnya berbicara tentang dampak wabah corona di Asia Pasifik, khususnya hubungan antara Indonesi dan Australia.

Menurutnya, apa yang dialami Indonesia saat ini sedikit banyak akan mempengaruhi hubungan baik kedua negara.

“Dan hubungan yang berpotensi menyebabkan pergolakan keuangan dan juga ketidakstabilan politik dan sosial,” tulis Taylor yang diunggah dalam akun Linkedin miliknya, Kamis (30/4) kemarin.

Berdasarkan catatan, sampai Rabu (29/4), tercatat pasien positif corona di Indonesia sudah mencapai 9.511 kasus dengan 773 kematian.

“Tetapi angka resmi ini diperoleh dari angka pengujian sekitar 200 per satu juta orang. Dibandingkan dengan banyak negara termasuk Australia, dengan tingkat pengujian sekitar 6.000-10.000 per juta warga,” ujarnya.

Ia menilai, angka itu besar kemungkinan kurang akurat mengingat Indonesia dianggapnya baru memulai pertempuran panjang melawan Corona.

Hal itu tentu saja akan memberikan dampak yang cukup menakutkan dalam hal perekonomian Indonesia.

“Tingkat kematian lebih dari 250.000 orang adalah kemungkinan nyata,” ungkapnya.

Saat jutaan pekerja kehilangan pekerjaan, Presiden Jokowi, lanjutnya, juga sudah mengumumkan jaring pengaman sosial keuangan bagi yang membutuhkan.

“Tetapi dengan 100 juta orang berpenghasilan kurang dari $ 2,00 per hari, berusaha untuk mendukung semua warga negara Indonesia yang terkena dampak kejatuhan ekonomi hampir tidak mungkin,”

“Di provinsi Jawa Barat misalnya, yang menampung 45 juta orang, hanya 2.500 warga sejauh ini telah menerima pembayaran kesejahteraan pemerintah,” bebernya.

Karena itu, ia memandang bahwa Indonesia saat ini sangat membutuhkan bantuan keuangan dan medis.

Sebaliknya, Taylor kemudian mengkritik pemerintahannya sendiri yang dianggapnya tak peduli dengan kondisi di Indonesia.

“Indonesia sangat membutuhkan bantuan keuangan dan medis, tetapi Australia lebih memperhatikan penanganan Covid-19 di negaranya sendiri,” sesalnya.

Sementara, sambungnya, Departemen Luar Negeri fokus memulangkan ribuan warga Australia yang masih terlantar di luar negeri.

“Hanya ada sedikit waktu untuk mempertimbangkan kebutuhan tetangga raksasa kami,” kata Taylor.

Berikut tulisan asli Presiden Indonesia Institute Inc, Ross B. Taylor AM: Klik di sini

 

 

 

Sumber: pojoksatu.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index