Berikut Fakta Pembunuhan Pria dan Wanita yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Atas Sajadah

Berikut Fakta Pembunuhan Pria dan Wanita yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Atas Sajadah

Riauaktual.com - Kamis (09/04/2020) dini hari lalu, warga Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah digegerkan dengan penemuan mayat pria dan wanita di sebuah rumah kontrakan.

Kedua korban ditemukan dalam kondisi tanpa busana atau telanjang di atas sajadah. Sempat menjadi teka-teki selama hampir sepekan pasca ditemukan, pihak kepolisian pun akhirnya berhasil mengungkap sosok pelaku pembunuhan keji tersebut. Dan berikut sederet fakta pembunuhan kedua korban.

 

1. Ditemukan tewas telanjang di atas sajadah

Saat ditemukan, dua jasad yang berjenis kelamin pria dan wanita dalam posisi telanjang di atas sajadah. Korban ditemukan di sebuah rumah kontrakan yang berada di Jalan Pleret Utama No 33, RT5/RW12 Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Kedua korban ditemukan dalam posisi berdampingan di salah satu ruangan rumah kontrakan tersebut. Menurut keterangan salah satu saksi, korban wanita ternyata sempat dimintakan tolong untuk membersihkan rumah milik korban pria tersebut pada Rabu (08/04/2020).

Salah satu saksi kemudian mendatangi rumah tersebut karena si wanita tak kunjung pulang hingga malam. Namun, setelah tiba di rumah kontrakan itu, saksi berusaha menghubungi korban tapi tetap tidak ada jawaban. Saksi pun lantas mendatangi Kantor Kelurahan Banyuanyar untuk meminta bantuan.

Dan ketika mencoba melihat dari jendela rumah, saksi melihat ada dua orang tergeletak di lantai dengan kondisi telanjang. Mereka pun kemudian mendobrak pintu rumah tersebut.

 

2. Keluarkan cairan berwarna cokelat

Terkait kasus tersebut, Kasatreskrim Polresta Solo AKP Purbo Adjar Waskito menduga jika dua orang yang ditemukan tak bernyawa itu keracunan cairan. Purbo menjelaskan bahwa saat pihaknya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan kedua mayat itu mengeluarkan cairan berwarna kecokelatan dari mulut mereka. Dan ternyata tak jauh dari lokasi kedua jasad itu juga ditemukan gelas berisi cairan yang hampir sama dengan yang keluar dari mulut korban.

“Dugaan awal kami kemungkinan cairan di mulut korban itu dari cairan di gelas itu. Tetapi kami perlu mengirim sampel itu ke Laboratorium Forensik [Labfor] dulu untuk mengetahui hasil dan keterkaitan cairan itu," ujarnya.

Meski demikian, Purbo mengatakan bahwa dari pemeriksaan luar tubuh, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Ia menjelaskan saat ini Satreskrim Polresta Solo masih memeriksa saksi-saksi dan menyelidiki kasus itu lebih lanjut untuk memastikan penyebab kematian korban.

“Kami masih mendalami kasus ini untuk untuk mengetahui motif kasus ini bunuh diri atau motif lain,” imbuh Kasatreskrim.

 

3. Bukan pasangan suami istri

Salah seorang saksi, Sarman, mengatakan lokasi ditemukannya korban merupakan rumah yang rencananya akan dikontrakkan kepada seseorang. Namun, ia belum mengetahui pasti tentang sosok korban pria yang berinisial SN (49) yang merupakan warga Ciledug, Tangerang itu sebagai penyewa rumah.

Namun, Sarman mengatakan bahwa korban wanita yang diketahui berinisial TR (36) merupakan warga Ngadirojo, Wonogiri. TR sendiri diketahui merupakan pekerja yang hendak membantu membersihkan rumah.

"Korban bukan warga setempat dan baru-baru saja tinggal di lokasi kejadian. Mereka bukan suami istri tetapi sudah mengenal lama. Mereka bukan pemudik juga, yang hendak ngontrak rumah mungkin yang laki-laki kalau korban perempuan mau bantu bersih-bersih," ujar saksi yang juga seorang Linmas Kelurahan Banyuanyar itu.

Ia mengatakan, saat berada di sekitar lokasi penemuan mayat tersebut, ada cairan namun tidak berbau seperti minuman keras. Selain itu, Sarman juga mengaku melihat ada gelas berisi air yang diduga telah diminum.

 

4. Identitas korban

Sementara itu, untuk berdasarkan informasi yang didapatkan, korban pria diketahui bernama Sunarno, 49, asal Perum Griya Ciledug Blok U No1 RT3/RW16, Paninggilan Utara, Ciledug, Kota Tangerang, Banten.

Sedangkan, korban wanita diketahui sebagai Triyani, 36, warga Winong, RT1/RW9, Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

 

5. Satu orang berhasil dibekuk

Pihak kepolisian pun mengamankan sosok G. G sendiri berada di lokasi kejadian saat mayat kedua korban ditemukan oleh warga dan aparat.
 

"Satu orang kami amankan yang kami duga ada di lokasi bersama kedua korban. Sejauh ini masih kami periksa apakah saksi itu mengetahui penyebab dua korban meninggal dunia dan kenapa ia berada di lokasi. Sehingga, belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini," kata Purbo.

 

6. Motif pembunuhan

Setelah dilakukan penyelidikan, pihak kepolisian menemukan bahwa seorang pria yang berinisial G alias C diketahui sengaja membunuh korban. Polisi mengungkapkan bahwa pelaku melakukan pembunuhan dengan motif ingin menguasai harta korban pria. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan terhadap pelaku, pihak Polresta Solo pun kemudian menetapkan G sebagai tersangka.

Lebih lanjut, Purbo menjelaskan motif tersangka membunuh yakni ingin menguasai harta korban pria. Setelah dilakukan pemeriksaan, pihak kepolisian pun berhasil mengungkapkan bahwa sebelum melakukan pembunuhan keji itu, pelaku dimintakan tolong oleh korban untuk mencarikan tanah seharga Rp 700 juta. Begitu tahu korban memiliki uang dalam jumlah besar, pelaku pun memiliki niat untuk membunuh korban. Sementara itu, Purbo menyebut bahwa korban dan pelaku saling mengenal sejak setahun terakhir.

"Tersangka mengenal korban lelaki sekitar setahun terakhir," imbuh Purbo.

 

7. Siasat pelaku

Lebih lanjut, Purbo menyebut bahwa untuk melancarkan aksi kejinya, G membeli racun tikus di sekitar Pasar Depok. Awalnya, G meminta korban wanita untuk membuat minuman dari buah-buahan atau sejenis koktail. Saat korban lengah, G pun lantas mencampurkan racun tikus yang sudah ia beli ke minuman yang akan diminum oleh korban pria.

Namun, G pun kemudian berpikir, jika korban wanita masih hidup, maka ia bisa menjadi saksi kasus pembunuhan tersebut. Hingga akhirnya korban wanita itu juga diminta G untuk meminum minuman tadi.

"Akhirnya, korban perempuan ini juga disuruh minuman bercampur racun tadi seperti yang diminum korban lelaki," terang Purbo.

 

8. Korban merasa kepanasan hingga melepas pakaiannya

Racun tikus yang dicampur ke minuman dan diminum SN serta TR ternyata memiliki efek rasa panas di tubuh. Mula-mula, rasa panas itu dirasakan oleh SN dan mulai melepas seluruh pakaiannya. Lalu, disusul korban TR yang juga merasakan kepanasan.

Purbo pun kemudian menjelaskan G kemudian melarikan diri setelah mengetahui dua orang tersebut tewas. Namun, kepergian G dari lokasi kejadian diketahui oleh warga sekitar. Hingga akhirnya G ditangkap aparat Polresta Solo di Bandara Adi Soemarmo beberapa jam setelah polisi menemukan dua mayat telanjang di Banyuanyar Solo itu.

 

9. Sampel tubuh korban dibawa ke Laboratorium

Sebelum kasus ini terkuak, pihak kepolisian pun langsung mengambil tindakan pasca jasad korban ditemukan. Pihak Satreskrim Polresta Solo pun lantas mengirim sampel ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah (Jateng) untuk mengungkap penyebab kematian korban. Purbo pun menjelaskan sudah berkoordinasi dengan hasil RS. dr. Moewardi terkait hasil visum dan autopsi dua korban itu.

"Semoga pekan ini hasilnya sudah keluar untuk melihat kematian korban dikarenakan keracunan atau ada faktor lain. Kalau dugaan pembunuhan kami tunggu hasil labfor dulu," kata dia.

 

 

Sumber: planet.merdeka.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index