Jumlah Penumpang Merosot 70 Persen, Sejumlah Rute Bus TMP Ditutup Sementara

Jumlah Penumpang Merosot 70 Persen, Sejumlah Rute Bus TMP Ditutup Sementara
foto : internet

Riauaktual.com - Meningkatnya jumlah kasus virus Corona di Pekanbaru ternyata berdampak terhadap sepinya jumlah penumpang. Untuk itu sejumlah rute Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) harus ditutup hingga sementara waktu. 

Direktur PT Sarana Pembangunan Pekanbaru, Heri Susanto menjelaskan bahwa saat ini ada 5 rute bus TMP yang ditutup. 

Adapun rute yang ditutup tersebut adalah rute pelabuhan Sungai Duku-Jalan Sudirman, rute Tribakti-Pujasera Arifin Ahmad serta Pujasera-Puskesmas Simpang Tiga. Selanjutnya rute Unilak-Palas dan rute Bandara- Awal Bross.

"Kita sudah lakukan pertimbangan dan kajian, karena jumlah penumpang yang menurun drastis, maka diputuskan untuk berubah dan menutup beberapa rute," kata Heri, Selasa (07/04/2020). 

Dijelaskannya, pada hari biasa dalam satu harinya, penumpang bus TMP bisa mencapai 12 ribu orang per hari. Tapi saat ini ditengah ancaman virus Corona, paling banyak hanya sekitar 2 sampai 3 ribu penumpang per hari. 

"Karena terjadinya penurunan jumlah penumpang bus TMP yang cukup drastis yakni mencapai 70 persen dari hari biasanya. Untuk itu, kita melakukan langkah penutupan sementara rute. Hal ini sebagai upaya untuk menekan biaya operasional juga, " ucapnya.

Heri juga menambahkan selain melakukan penutupan sejumlah rute, pihak manajemen juga mengurangi waktu operasional bus TMP yang saat ini hanya hingga pukul 18.00 WIB, dari yang sebelumnya sampai pukul 21.00 WIB.

"Untuk Bus yang beroperasi pun juga dikurangi akibat sepi penumpang. Yang biasanya 75 Armada, kini hanya 30 Armada saja," jelasnya.

Menurutnya, langkah itu lebih efisien dibandingkan bus TMP yang tetap beroperasi seperti bisanya, namun tak seimbang dengan retribusi yang didapatkan. 

Dilain sisi dengan adanya pengurangan operasional armada, otomatis juga berdampak pada efisensi pramugara dan driver. Heri menjelaskan, bahwa pramugara dan driver tidak diberhentikan. Namun jam kerja mereka tidak lagi penuh.

"Sebab mereka dibagi dalam 3 kelompok. Dimana kerja satu hari, libur dua hari, dengan demikian juga praktis gaji yang diterima juga tidak bisa lagi penuh," pungkasnya. (Saf)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index