9 Korban Investasi Sapi Perah di Kampar di BAP 

9 Korban Investasi Sapi Perah di Kampar di BAP 
Ilustrasi (net)

Riauaktual.com - Dari belasan korban investasi bodong yang mendatangi Polda Riau, Sabtu (22/2/2020) kemarin. Sebanyak 9 korban investasi sapi perah akhirnya di BAP, Senin (24/2/2020) ini.

Perkembangan kasus investasi bodong di minta Bukti Acara Pemeriksaaan (BAP) disampaikan, Polman Sinaga SH tim kuasa hukum para korban.

''Saya sedang mendampingi korban, sekarang mereka di BAP,'' kata Polman.

Polman menyebutkan, saat ini ia dan sembilan korban mewakili warga lainnya sedang dimintai keterangannya oleh penyidik.

''Saya dan 9 saksi korban sedang berada di ruang penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus,'' singkat Polman.
 
Sebelumnya, puluhan warga Kampar mewakili ribuan korban investasi bodong, yang juga di proses di Polda Jawa Timur, mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Polda Riau, Sabtu (22/2/2020) siang.

Didampingi LBH POSBAKUMADIN, Advokat dan Pembela Masyarakat, belasan korban bertujuan melaporkan CV Jaya Manunggal Mandiri Cq CV Tri Manunggal Jaya di Ponorogo. 

Salah satu korban bernama Desi mengatakan,  ia mengalami kerugian Rp519 juta akibat penipuan perwakilan CV Jaya Manunggal Mandiri. 

Sejak ikut investasi, Desi mengaku baru menerima 5 kali dengan total sekali menerima lebih kurang Rp2,5 jutaan.

''Sejak menerima lima kali, sampai sekarang tidak ada lagi. Lalu, saat ditanya mereka hanya janji-janji,'' terang Desi.

Bentuk investasi yang ditawarkan CV.Jaya Manunggal Mandiri Cq CV Tri Manunggal Jaya di Ponorogo, adalah menawarkan ini berinvestasi sapi perah.

Desi mengaku bergabung investasi dengan paket 6 sudah setahun lebih. Sedangkan, untuk paket yang 21, baru akhir tahun lalu dan sampai saat ini belum mendapatkan hasilnya.

Uang Rp519 juta itu, sambung Desi, dua kali setor kepada perwakilan yang ada ditempatnya.

Setoran pertama sekitar 100 jutaan, dengan harga sapi Rp17,665 jutaan. Selanjutnya, untuk harga sapi 19 jutaan di setor kemarin. Terakhir ini, dikarenakan harga sapi naik.

Ketertarikannya, berawal dari informasi dari para tetangga yang telah mendapatkan hasil. 

''Perwakilan mereka yang di Kampar, menawarkan dengan cara datang kerumah-rumah,'' ungkap Desi.

Seluruh uang itu, kata Desi disetor ke rekening Andi Prasetyo merupakan CV.Jaya Manunggal Mandiri.

''Kata Andi uang itu mau disetor ke kantor pusat,'' beber Desi.

Menurut data pihak LBH POSBAKUMADIN, Advokat dan Pembela Masyarakat, hasil pendataan ada sekitar 1260 korban, rata-rata mereka berdomisili di Kampar.

''Sebenarnya ada sekitar ribuan korban. Namun, yang bisa hadir hanya belasan ini. Mereka sudah mewakili, karena keterbatasan kendaraan,'' kata Polman. (HA)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index