Apa Benar Mencabut Uban Bisa Buat Jumlahnya Malah Bertambah?

Jumat, 26 November 2021

Ilustrasi rambut beruban. ©istimewa

Riauaktual.com - Salah satu mitos yang banyak dipercayai oleh seseorang adalah bahwa ketika mencabut satu uban, maka akan muncul lebih banyak lagi. Tentu saja secara medis hal itu tidak terbukti.

Namun, terdapat satu alasan tepat mengapa kita tidak boleh mencabut uban ini. Dilansir dari CNA, dr. Eileen Tan, pakar kesehatan kulit dari Eileen Tan Skin Clinic mengatakan bahwa mencabuti uban bisa menyebabkan kehilangan rambut secara permanen.

Ketika sebuah uban dicabut, maka rambut putih lain akan tumbuh dan menggantikan posisinya. Namun, untungnya ketika kamu mencabut satu rambut, hanya ada satu rambut pengganti lain yang muncul.

Namun ketika kamu terus melakukannya, maka hasilnya bisa gawat. Pasalnya, produksi rambut di titik tersebut dapat terhenti dan kehilangan rambut yang kamu alami bakal terjadi secara permanen.

Penyebab Rambut Beruban

Memutihnya warna rambut terjadi akibat sejumlah hal dan tak akan muncul secara tiba-tiba hanya dalam semalam.

"Folikel rambut bakal memproduksi lebih sedikit warna ketika menua, ketika rambut melewati siklus alami berupa mati dan tumbuh kembali, maka pertumbuhannya dalam bentuk uban," terang dr Robert Shmerling dari Harvard Health Publishing.

Genetik juga memiliki peran sangat penting terhadap munculnya uban pada rambut ini. Hal ini biasanya menurun seperti pada usia berapa, kondisi rambut beruban ini dialami seseorang.

Bisakah Stres Berpengaruh?

"Kondisi stres tidak bisa membuat rambut menjadi beruban. Namun, stres bisa memiju kondisi bernama telogen effluvium yang membuat rambut menipis tiga kali lebih cepat dibanding kondisi normal," terang dr. Shmerling.

"Namun ketika kamu pria paruh baya dan rambutmu rontok kemudian mengalami regenerasi lebih cepat akibat stres, sangat mungkin bahwa rambut yang tumbuh berwarna putih dan bukan pada warna aslinya," sambungnya.

Hal lain yang bisa menjadi penyebab rambut memutih adalah penyakit tiroid dan kondisi autoimun seperti vitiligo maupun alopecia areata.

"Vitiligo mungkin mengubah rambut jadi memutih secara prematur dengan menyebabkan sel melanin (pigmen yang membuat rambut menjadi hitam) mati," terang dr. Tan.

Dia mengungkap bahwa alopecia areata cenderung menyerang rambut berpigmen dan membuatnya menipis. Namun ketika tumbuh kembali, rambut ini tidak lagi berwarna hitam.

 

 

Sumber: Merdeka.com