Cuma 12 Jam Menjabat, PM Swedia Ngundurin Diri

Jumat, 26 November 2021

Magdalena Andersson.

Riauaktual.com - Kurang dari sehari jadi Perdana Menteri (PM) Swedia, Magdalena Andersson mengumumkan pengunduran dirinya. PM perempuan pertama itu tidak ingin memimpin pemerintahan yang legitimasinya bakal dipertanyakan.

Anderson mengundurkan diri, Rabu (24/11), kurang dari 12 jam setelah menduduki jabatan tersebut. Politisi dari Partai Sosial Demokrat itu melepaskan jabatan sebagai orang nomor satu setelah Partai Hijau Junior keluar dari pemerintahan koalisi lantaran pengajuan dana pemerintah tidak disetujui parlemen.

“Ada praktik konstitusional bahwa pemerintah koalisi harus mengundurkan diri ketika satu partai mundur,” kata Andersson, dikutip Reuters.

“Saya tidak ingin memimpin pemerintahan yang legitimasinya akan dipertanyakan,” imbuhnya.

Kondisi ini menciptakan ketidakpastian politik. Akan tetapi, Andersson mengatakan, pemerintahan yang ada saat ini akan terus berlanjut sebagai pemerintahan sementara sampai pemerintahan baru terbentuk.

Dia juga telah berbicara dengan Ketua Parlemen Andreas Norlen dan berharap ditunjuk lagi sebagai PM Swedia dari satu partai. Harapan itu mungkin terwujud dengan dukungandari partai-partai lain.

“Saya telah meminta ke juru bicara parlemen membebaskan saya dari tugas-tugas sebagai Perdana Menteri. Saya siap dipilih lagi untuk menjadi Perdana Menteri dalam sebuah partai tunggal, yakni Pemerintahan Sosial Demokrat,” tegas Andersson.

Partai Hijau keluar dari koalisi setelah parlemen Swedia menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran yang disorongkan pemerintahan koalisi. Parlemen malah mengadopsi anggaran alternatif yang diajukan oposisi konservatif, Demokrat Kristen, dan Demokrat Swedia sayap kanan.

Pemimpin Partai Hijau Per Bolund mengatakan, partainya tidak bisa mentolerir anggaran dari oposisi. Per Bolound pun mundur dari pemerintah.

Ketua Parlemen mengatakan, dia telah menerima pengunduran diri Andersson. Dia akan menghubungi para pemimpin partai sebelum memutuskan bagaimana mencari solusi masalah ini.

Partai Hijau sudah menyatakan akan memberikan dukungan pada Andersson dalam formasi baru di parlemen. Sedangkan Partai Tengah berjanji memilih abstain. Adapun Partai Kiri menyatakan akan mendukung Andersson.

Dalam rangkaian gejolak politik Swedia, Andersson menjadi perempuan pertama menjabat PM. Parlemen Swedia memilih Andersson yang saat itu menjabat sebagai Menteri Keuangan sekaligus pemimpin Partai Sosial Demokrat.

Andersson terpilih menjadi PM usai mengantongi 174 suara parlemen. Sementara, 117 suara menentang, dan yang abstain sebanyak 57 suara.

Andersson menduduki posisi itu menggantikan PM Stefan Lofven, yang mengundurkan diri dua pekan lalu.

Di bawah sistem Swedia, kandidat PM tidak perlu mendapat dukungan mayoritas di parlemen. Mereka hanya perlu menghindari suara yang menentangnya atau 175 suara.

 

 

Sumber: Rm.id