Kenapa El Salvador Pakai Bitcoin? Apa Kabarnya Sekarang?

Rabu, 15 September 2021

Seorang pria dengan masker bergambar Presiden El Salvador Nayib Bukele berpose di depan sebuah ATM bitcoin setelah aplikasi Chivo Wallet tidak bisa di

Riauaktual.com - El Salvador, negara di Amerika Tengah yang relatif miskin, telah mengukir sejarah sebagai negara pertama di dunia yang mengadopsi bitcoin sebagai mata uang nasional.

Kebijakan itu dilontarkan oleh Presiden Nayib Bukele -- yang baru berusia 39 tahun -- dan disahkan oleh Kongres El Salvador Juni lalu dengan perbandingan suara 62-22.

Kenapa pemerintah dan parlemen kompak soal penggunaan bitcoin?

Pertama, El Salvador tidak punya mata uang sendiri. Negara itu menggunakan dolar Amerika untuk transaksi sehari-hari.

Kedua, 70% dari populasi El Salvador tidak punya rekening bank dan bekerja di sektor informal.

Ketiga, perekonomian El Salvador sangat bergantung pada remiten pekerja migran, yang kebanyakan berada di Amerika Serikat.

Sekitar seperempat warga El Salvador tinggal di Amerika dan tahun lalu mereka mengirim remiten US$ 6 miliar (Rp 85,5 triliun). Biaya pengiriman remiten via bank dinilai sangat membebani perekonomian nasional.

Presiden Bukele mengatakan bitcoin akan menjadi cara yang paling efisien dan cepat untuk mengirim remiten. Selain itu, bitcoin menjadi alat transaksi yang menguntungkan bagi pekerja di sektor informal yang tidak punya akses ke perbankan.

Menurut presiden, bitcoin merupakan solusi menuju sistem keuangan yang inklusif.

Apa yang berubah akibat kebijakan ini?

Pendek kata: banyak!

Pasal 7 dalam undang-undang baru tentang bitcoin mengharuskan semua perusahaan dan “agen-agen ekonomi” lainnya di El Salvador untuk menerima bitcoin sebagai alat pembayaran barang dan jasa, meskipun mereka yang belum punya akses ke teknologi ini akan dikecualikan.

Selain itu, daftar harga bisa dicantumkan dalam bitcoin dan warga negara boleh membayar pajak dengan bitcoin.

Untuk mendorong masuknya investor asing, transaksi menggunakan bitcoin akan dibebaskan dari pajak pendapatan modal.

Undang-undang yang disahkan Juni lalu juga mengharuskan pemerintah El Salvador untuk menyediakan solusi teknologi dan edukasi bagi masyarakat agar bisa menggunakan bitcoin dalam kehidupan sehari-hari.

Undang-undang tersebut berlaku sejak 7 September lalu.

Apa kabarnya sekarang?

Hari pertama bitcoin resmi menjadi mata uang nasional El Salvador, banyak masalah yang dihadapi seperti aksi protes di jalanan, malfungsi dalam aplikasi, dan anjloknya nilai bitcoin.

Pemerintah sudah membuat aplikasi bernama "Chivo Wallet" untuk transaksi bitcoin, tetapi tidak bisa ditemukan di app stores terkemuka. Baru di penghujung hari, aplikasi tersebut tersedia di platform Apple dan Huawei, tetapi masih sering macet.

Hari yang sama, nilai bitcoin anjlok 19% dari semula setara US$ 53.000. Setelah itu nilainya mulai merambat naik menjadi US$46.270, masih jauh di bawah nilai sebelumnya.

Artinya, pengguna bitcoin El Salvador mendapati fakta pahit bahwa mata uang kripto ini juga sangat rentan terhadap fluktuasi tajam, di hari pertama mereka menggunakannya secara nasional.

Warga melakukan unjuk rasa di kota San Salvador menentang keputusan Presiden El Salvador Nayib Bukele untuk menggunakan bitcoin sebagai mata uang nasional, 7 September 2021. (AFP)

Presiden Bukele mungkin berhasil mengatasi kendala teknologi di hari pertama, tetapi risiko besar dalam penggunaan bitcoin akan selalu ada untuk jangka panjang.

Fluktuasi tajam bitcoin bisa menyulitkan pemerintah dalam menyusun anggaran belanja dan rencana perpajakan.

Bagi keluarga dan dunia usaha, saat ini mereka dalam situasi sangat dilematis, apakah tetap menyimpan dana dalam dolar atau pindah sepenuhnya ke bitcoin. Karena nilai mata uang kripto rentan untuk terjun bebas, pertaruhannya pun sangat besar.

Ingin meniru jejak El Salvador?

Dana Moneter Internasional, atau IMF, juga bukan penyokong mata uang kripto. Sebagai catatan, tahun lalu IMF sepakat meminjamkan dana darurat sebesar US$ 389 juta untuk El Salvador.

IMF mengatakan mata uang kripto berpotensi meningkatkan kejahatan keuangan.

"Tanpa upaya kuat untuk melawan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme, aset-aset kripto bisa digunakan untuk mencuci uang hasil kejahatan, mendanai terorisme, dan menghindari pajak,” bunyi pernyataan IMF bulan lalu.

IMF menasihati negara-negara lain yang ingin mengikuti jejak El Salvador. Negara-negara lain diminta agar hanya menggunakan bentuk uang digital baru jika mereka bisa menjamin stabilitas, efisiensi dan kesetaraan dalam sistem finansial.

"Upaya untuk menjadikan aset-aset kripto sebagai mata uang nasional bukanlah jalan pintas yang kami sarankan," kata IMF.

Juga pada akhir Juli, Moody's Investors Service menurunkan peringkat utang El Salvador ke level junk akibat "memburuknya kualitas dalam pembuatan kebijakan", termasuk keputusan pemerintah mengadopsi bitcoin sebagai mata uang sah.

Menurut Moody's, El Salvador juga masih rentan pada guncangan finansial yang bisa melemahkan kemampuan pemerintah membayar utang mulai Januari 2023. Artinya, El Salvador kemungkinan masih butuh guyuran dana atau bailout dari IMF.

Saat ini, sejumlah negara seperti Ukraina dan Kuba menunjukkan indikasi untuk mengikuti langkah El Salvador.


 

 

Sumber: CNN, Euronews