Bersihkan Lahan, Warga Temukan Bayi Kucing Hutan Terangkat Baket Alat Berat

Sabtu, 10 Juli 2021

Bayi kucing hutan (Prionailurus bengalensis) yang diperkirakan berusia 3 minggu dan berjenis kelamin Jantan berada di Klinik Satwa menjalani perawatan

Riauaktual.com - Balai Besar KSDA Riau menerima satu ekor bayi Kucing Hutan (Prionailurus bengalensis) yang diserahkan oleh warga Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. 

Saat diserahkan kondisi kucing hutan mengalami cedera dikaki belakang sebelah kanan.

Bayi kucing hutan tersebut berkelamin jantan dengan usia diperkirakan sekitar lebih kurang tiga minggu, kata Humas Balai Besar KSDA Riau, Dian Indriati, Sabtu (10/7/2021).

Pada Selasa 6 Juli 2021, Resort Duri mendapat informasi dari call center Balai Besar KSDA Riau berdasarkan laporan dari masyarakat yang telah menemukan bayi kucing hutan.

Dian menjelaskan, saudara Heri mendapat satwa dilindungi tersebut dari temannya yang saat itu sedang membersihkan lahan dengan menggunakan alat berat di daerah Petapahan, Kabupaten Kampar.

"Saat itu temannya Heri melihat ada kucing hutan yang terangkat didalam baket excavator ketika membersihkan lahan," tuturnya.

"Kemudian bayi kucing hutan tersebut diambil dan langsung dititipkan ke saudara Heri, lalu saudara Heri segera menghubungi call center Balai Besar KSDA Riau untuk diserahkan," terang Dian.

Bayi kucing hutan (Prionailurus bengalensis) yang diperkirakan berusia 3 minggu dan berjenis kelamin Jantan (Wahyudi)

Satwa tersebut dievakuasi sementara di kantor seksi wilayah Duri, namun saat dievakuasi kondisi fisik kucing hutan mengalami cidera pada kaki kanan belakang.

Melihat kondisi tersebut, pada 7 Juli 2021 Tim seksi wilayah Duri menyerahkan bayi kucing hutan tersebut ke klinik Satwa Balai Besar KSDA Riau untuk mendapatkan perawatan dan rehabilitasi.

Perawat satwa Konservasi Alam (BBKSDA) Riau memegang bayi kucing hutan (Prionailurus bengalensis) (Wahyudi)

Bayi kucing hutan saat ini sudah membaik, selanjutnya kita akan tetap memantau kondisinya dan perekembangan satwa tersebut sampai pada waktunya nanti untuk dilepasliarkan ke habitatnya.

"Semoga semakin banyak masyarakat yang sadar akan konservasi dan turut serta dalam upaya pelestarian satwa yang dilindungi," tutupnya.

Bayi kucing hutan (Prionailurus bengalensis) yang diperkirakan berusia 3 minggu dan berjenis kelamin Jantan berada di Klinik Satwa (Wahyudi)

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Kehutanan (Permen LHK) RI 106 Tahun 2018 tentang jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, Kucing Hutan tersebut termasuk jenis satwa yang dilindungi.