Jelang Transisi, Anggota DPR RI Desak Pertamina Rampungkan Kendala Listrik di Blok Rokan

Ahad, 02 Mei 2021

Anggota DPR RI Dapil Riau, Achmad

Riauaktual.com - Anggota DPR RI Dapil Riau, Achmad mendesak Pertamina segera mengambil langkah untuk mengatasi pasokan listrik di Blok Rokan tersebut. 

Desakan tersebut dilontarkan Ahmad lantaran proses transisi alih kelola Blok Rokan, Riau, dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina (Persero) kini terkendala pembangkit listrik.

"Seratus hari jelang transisi itu tidak lama lho, Pertamina tidak boleh gegabah, harus mengambil langkah cepat, " ujar Achmad melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (2/5/2021).

Politikus Partai Demokrat itu menilai permasalahan alih kelola transisi terjadi karena PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang selama ini menjadi pemasok kebutuhan listrik di Blok Rokan, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Chevron Standar Limited (CSL), tidak mau menyerahkan begitu saja pembangkitnya.

Menurut Achmad, apabila MCTN tidak mau menyerahkan pembangkitnya, Pertamina harus secepatnya menyiapkan beberapa plan lain. 

"Kalau bisa Pertamina duduk bersama dulu dengan PT Mandau, ambil kesepakatan yang tidak merugikan kedua belah pihak. Jika akhirnya mentok, baru cari plan lain sebelum masa transisi itu tiba," katanya.

Achmad menambahkan, PT Pertamina (Persero) selaku pemegang kendali akuisisi atas Blok Rokan dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) juga diminta memperhatikan problem lain yang saat ini dialami Provinsi Riau. Misalnya infrastruktur, ini juga penting. Seperti jalan yang selama ini menjadi beban Provinsi dan kebetulan melintas di kawasan Blok Rokan hingga kini juga belum terselesaikan.

Achmad berharap produksi minyak dari Blok Rokan ini dapat dimaksimalkan untuk mensejahterakan masyarakat Riau mengingat pendapatan daerah Riau sangat bergantung pada bagi hasil migas. 

"Kalau misalnya bagi hasil migas seadanya, tentu Riau akan kesulitan, Blok Rokan ini merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer persegi yang tentunya juga harus bisa mensejahterkan masyarakat di 5 Kabupaten di Riau, yaitu Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir," katanya.

Blok Rokan ini kata Achmad memiliki 96 lapangan, di mana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap. 

"Potensi Lapangan Duri pertama kali ditemukan tahun 1941 dan produksi pertamanya terjadi pada tahun 1951 di bawah pengelolaan Caltex yang kemudian berlanjut dibawah nama PT Chevron Pacific Indonesia hingga tahun 2021," ujarnya.