Duh! Nama Pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari Tidak Ditulis di Kamus Sejarah Indonesia

Rabu, 21 April 2021

Logo NU

Riauaktual.com - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fuwaid merasa geram kepada Mentri Pendidikan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Itu lantaran nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari tidak ditulis dalam kamus sejarah Indonesia jilid I.

Pria akrab dipanggil Gus Jazil itu meminta Kemendikbud merevisi kamus yang diinisiasi lembaga di bawah pimpinan Nadiem Makarim itu.

“Segera dikoreksi diaudit pengadaan buku belajar itu, saya khawatir Kemendikbud ini kesusupan aliran anti Pancasila,” ujarnya kepada wartawan dalam keterangannya, Selasa (20/4/2021).

Gus Jazil juga mengaku aneh dengan kejadian nama pendiri NU itu tidak masuk dalam kamus besar Indonesia itu.

“Ini aneh, kok nama tokoh pendiri NU nggak masuk, belakangan ini banyak kejadian yang aneh aneh,” ucapnya sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.

Wakil MPR RI ini juga mengingat Nadiem Makarim segera merevisi atau menarik buku tersebut.

Pasalnya, tambah anak buah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu khawatir Mendikbud kualat kepada ulama.

“Pak Nadiem juga harus ingatkan anak buahnya. Ingat Jas Hijau jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama, nanti bisa kualat,” tegasnya

“Pak Nadiem, mau dibawa kemana pendidikan karekter dan jatidiri bangsa ini?? Bangsa ini didirikan para pahlawan, jangan coba hilangkan jasanya,” tandas Gua Jazil.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) juga angkat suara terkait dengan informasi tersebut.

Kemendikbud membantah bahwa Kemendikbud sengaja menghilangkan jejak KH Hasyim Asy’ari dalam kamus sejarah Indonesia jilid I.

Ia juga menegaskan bahwa kementerian selalu berefleksi pada sejarah bangsa dan tokoh yang ikut membangun Indonesia.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/4).

“Kemendikbud selalu berefleksi pada sejarah bangsa dan tokoh-tokoh yang ikut membangun Indonesia, termasuk Hadratus Syech Hasyim Asy’ari dalam mengambil kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan,” jelasnya.

Justru sebaliknya, keberpihakan Kemendikbud terhadap Hasyim Asy’ari dengan mendirikan Museum Islam Indonesia Hasyim Asy’ari di Jombang.

“Museum Islam Indonesia Hasyim Asyari di Jombang didirikan oleh Kemendikbud,” ungkapnya.

“Bahkan, dalam rangka 109 tahun Kebangkitan Nasional, Kemendikbud menerbitkan buku KH. Hasyim Asy’ari: Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri,” lanjutnya.

Ia menegaskan, bahwa buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tidak pernah diterbitkan secara resmi.

“Dokumen tidak resmi yang sengaja diedarkan di masyarakat oleh kalangan tertentu merupakan salinan lunak (softcopy) naskah yang masih perlu penyempurnaan,” ujarnya.