Ternyata 9 Negara Ini Pernah Ganti Nama, Indonesia Juga Termasuk Loh

Senin, 01 Maret 2021

Riauaktual.com - Nama merupakan hal penting dimiliki seseorang, sebab bukan hanya sekedar panggilan saja tapi juga sebagai identitas bagi diri sendiri.

Manusia mungkin sudah biasa jika berganti nama, tapi apa jadinya jika sebuah negara yang melakukan hal tersebut?

Yaps benar, seperti beberapa negara ini loh tipstrenners mereka semua pernah mengganti namanya! Penasaran negara mana saja? Dan ternyata Indonesia juga termasuk.

1. Kamboja

Jika ada rekor negara yang paling sering ganti nama, mungkin Kamboja akan jadi juaranya. Pasalnya, negara tetangga ini sempat mengubah nama negaranya beberapa kali.

Tentu aja, pergantian nama ini bukan karena rakyatnya bosan mendengar nama negaranya sendiri, melainkan karena kekuasaan yang silih berganti.

Dari tahun 1953 hingga 1993, negara ini berganti nama hingga empat kali. Dimulai dari Kerajaan Kamboja, Republik Khmer, Kampuchea Demokrat, Negara Kamboja, hingga akhirnya kembali lagi jadi Kerajaan Kamboja pada tahun 1993.

2. Myanmar

Jika Kamboja ganti nama karena perubahaan pemerintahan, maka alasan Myanmar ganti nama lebih mulia. Enggak banyak yang tahu kalau Myanmar dulu bernama Burma.

Nama Burma kemudian diganti jadi Republik Kesatuan Myanmar pada tahun 1989.

Pergantian nama ini dilakukan untuk melestarikan cara penulisan dalam bahasa lokal. Sayangnya, perubahan nama ini enggak disambut bahagia oleh beberapa negara.

Alih-alih senang, Inggris dan Amerika Serikat justru lebih menyukai nama Burma dan enggan mengakui nama Myanmar.

3. Botswana

Botswana dulunya adalah bagian dari Kerajaan Inggris. Saat itu, namanya masih Bechuanaland. Nama itu diresmikan pada 31 Maret 1885 hingga akhirnya negara di wilayah selatan Afrika itu merdeka sepenuhnya pada 30 September 1966.

Nah untuk menandai kemerdekaannya, pemerintah yang baru memutuskan untuk mengganti nama negaranya dari Bechuanaland menjadi Botswana.

Nama Botswana sendiri dipilih untuk mewakili etnis Tswana yang merupakan etnis terbesar di negara tersebut.

4. Sri Lanka

Sri Lanka ternyata juga pernah melakukan pergantian nama dari Ceylon menjadi Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka.

Ceylon sendiri merupakan nama pemberian dari Portugis ketika mereka mendarat di Sri Lanka pada tahun 1505.

Nama ini kemudian berubah menjadi Dominion of Ceylon ketika Sri Lanka menjadi salah satu negara persemakmuran Inggris tahun 1948.

Baru pada tahun 1972, negara ini mengubah namanya menjadi Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka sekaligus juga menandai lepasnya Sri Lanka dari kekuasaan Inggris.

5. Republik Demokratik Kongo

Sebelum resmi menyandang nama menjadi Republik Demokratik Kongo, negara di Afrika ini dikenal dengan berbagai nama. Mulai dari Congo Free State, Belgium Congo, hingga Congo-Leopoldville.

Baru setelah berhasil meraih kemerdekaannya pada tahun 1960, negara ini kemudian memilih menggunakan nama Republik Kongo untuk mewakili bangsanya. Sayangnya nama ini enggak bertahan lama.

Terhitung sejak 1965 hingga 1977, Kongo mengubah namanya sebanyak tiga kali. Dimulai dari Republik Demokratik Kongo, Republik Zaire, hingga kembali lagi jadi Republik Demokratik Kongo pada tahun 1977.

6. Indonesia

Nah kali ini merupakan negara kita sendiri nih tipstrenners. Tapi kalian semua tahu tidak jika nyatanya Indonesia juga pernah berganti nama?

Sebelum setia menggunakan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia, negara kita sempat beberapa kali ganti nama.

Di jaman kerajaan, negara ini dikenal dengan nama Nusantara, wilayahnya pun lebih luas mencakup Malaysia dan Singapura. Di masa penjajahan, nama Nusantara kemudian berganti beberapa kali.

Mulai dari Hindia, Nederlandsch Indie atau Hindia Belanda, hingga akhirnya tahun 1913, Ki Hajar Dewantara memperkenalkan nama Indonesia ke publik dengan mendirikan biro pers bernama Indonesische Persbureau yang berarti Kantor Pers Indonesia.

7. Thailand

Next country, ada Thailand yang juga pernah ganti nama. Jika kebanyakan negara mengubah namanya usai merdeka dari penjajahan, Thailand mengubahnya karena kemauan mereka sendiri.

Awalnya, negara ini bernama Siam. Tapi raja yang berkuasa pada tahun 1939 memilih mengubah nama negaranya jadi Thailand.

Nama Thailand sendiri terinspirasi dari orang-orang pertama yang menginjakkan kakinya negara tersebut dan memiliki arti ‘tanah orang yang merdeka’.

8. Namibia

Kalau kebanyakan negara Afrika dijajah Inggris, maka Namibia berada dalam ‘asuhan’ Jerman sejak tahun 1884.

Alih-alih Namibia, negara yang bertetangga dengan Zambia, Angola, Botswana, dan Afrika Selatan ini justru dikenal dengan nama Deutsch-Südwestafrika.

Setelah puluhan tahun, negara ini akhirnya berhasil lepas dari penjajahan Jerman dan menjadi negara merdeka.

Pemerintah pun memutuskan untuk mengganti nama Deutsch-Südwestafrika pemberian Jerman menjadi Republiek van Namibië atau Republik Namibia jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

9. Eswatini

Eswatini sendiri sebenarnya masih relatif baru bagi telinga masyarakat dunia. Dulunya Eswatini bernama Swaziland.

Namun karena beberapa alasan, pemerintah negara tersebut mengubahnya menjadi Eswatini. Alasan pertama, Eswatini dalam bahasa lokal berarti tanah orang Swaziland.

Karena diambil dari bahasa lokal, pemerintah merasa nama Eswatini lebih cocok mewakili negara mereka.

Lagipula, nama Swaziland seringkali membuat banyak turis asing salah sangka dan menyamakannya dengan Switzerland. Padahal, keduanya adalah negara yang sangat berbeda.

 

 

Sumber: Pojoksatu.id