Kasus Covid-19 50 Ribu per Hari, Inggris Lockdown Nasional

Rabu, 06 Januari 2021

Getty Images

Riauaktual.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan karantina wilayah yang berlaku nasional, pada Senin tengah (04/01) malam waktu setempat (Selasa 07:00 WIB).

"Kita perlu mengambil langkah untuk menekan varian baru ... karena itu saya meminta Anda semua untuk tidak keluar rumah," kata PM Johnson.

PM Johnson mengatakan warga dibolehkan keluar hanya untuk kepentingan yang sangat mendesak, seperti membeli kebutuhan pokok, berobat, atau untuk menyelamatkan diri dari insiden kekerasan dalam rumah tangga.

Varian baru --yang pertama kali ditemukan di Kent, Inggris tenggara, dan telah menyebar ke sejumlah negara -- lebih cepat menular dibandingkan galur-galur terdahulu.

Di dalam negeri, juru bicara pemerintah mengatakan varian baru virus corona menyebabkan "kenaikan tajam jumlah kasus di seluruh Inggris" dilansir dari BBCNewsIndoesia.

Karantina nasional ini adalah yang ketiga, setelah sebelumnya diterapkan pada November selama satu bulan dan pada Maret sampai Juli tahun lalu.

"Bagi perdana menteri, jelas bahwa perlu diambil langkah sekarang untuk menghentikan kenaikan [kasus], melindungi NHS (layanan kesehatan nasional), dan menyelamatkan nyawa," kata juru bicara pemerintah.

Pemimpin Partai Buruh yang beroposisi, Sir Keir Starmer, menyerukan penerapan lockdown nasional pada hari Minggu (03/01).

Beban kerja yang dihadapi rumah sakit dan tenaga kesehatan dikatakan "sangat tinggi".

Pada akhir pekan, para dokter senior memperingatkan, rumah-rumah sakit di seluruh Inggris "harus bersiap menghadapi lonjakan kasus".

Jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit saat ini telah melebihi jumlah pasien pada periode musim semi 2020.

Pada hari Senin (04/01), penambahan harian kasus positif virus corona mencapai lebih dari 50.000. Dalam tujuh hari terakhir, angka penambahan kasus di Inggris selalu di atas 50.000.

Pada pukul 08.00 pagi, terdapat 26.626 pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit, naik 30% dibandingkan pekan lalu. Angka ini lebih tinggi dari puncak pertama pada April lalu yang mencapai 19.000 pasien di berbagai rumah sakit.

Secara keseluruhan, jumlah kasus di Inggris mencapai 2,7 juta dengan angka kematian 75.544 orang, menurut data Johns Hopkins University.

PM Johnson mengeluarkan pernyataan ini setelah chief medical officers --yang antara lain bertugas memberi masukan ke pemerintah terkait masalah kesehatan-- mengusulkan tingkat ancaman virus corona dinaikkan menjadi lima, yang merupakan tingkat ancaman tertinggi.

Level lima berarti "terdapat risiko layanan kesehatan kewalahan", kata situs pemerintah.

Karantina wilayah nasional pertama pada Maret 2020 diumumkan ketika tingkat ancaman virus corona pada level empat.