Target 15 Persen Suara Di 2024, PKS Siapkan Panggung Pemimpin Buat Anak Muda

Senin, 30 November 2020

Riauaktual.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan perolehan pada Pemilu 2024 minimal 15 persen suara. Presiden PKS Ahmad Syaikhu optimistis bisa mewujudkan target tersebut pada 2024.

“Kami bukan asal hitung. Beberapa lembaga survei menyebutkan angka yang cukup besar. Sebelumnya kita dipatok hanya 3 persen, ya paling 4 persen. Tapi kalau kita lihat lembaga survei kemarin ada yang memberikan 6,8 persen,” kata Syaikhu, usai Munas V PKS di Bandung, kemarin.

Menurutnya, PKS mengadakan survei sendiri pada Agustus 2020. Ternyata, angka yang dicapai 14,8 persen. “Tapi yang menjadi patokan Insya Allah ke depannya bisa ditingkatkan lebih 15 persen,” ujar Syaikhu, sebagaimana dikutip dari RMco.id.

Alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara ini mengatakan, target tinggi itu bukan hal mustahil. Menilik sejarah, PKS berada di tren positif ihwal elektabilitas. Pada Pemilu 2014, PKS memperoleh 6,8 persen atau setara dengan 8,4 juta suara. Kemudian 2019, meraih 8,2 persen atau 11,4 juta suara.

“Tentu perolehan ini terbanyak sepanjang sejarah dalam keterlibatan PKS dalam pemilu. Semua ini karena kerja keras para kader dan pengurus di semua level. Dukungan masyarakat semakin meluas,” katanya.

Selanjutnya, PKS juga melihat ada indikator yang dilakukan sebuah lembaga survei saat satu tahun pemerintahan JokowiMa’ruf.

Dilihat dari kepuasan publik, kinerja pemerintahan saat ini 58,2 persen menyatakan tidak puas. Itulah menurutnya segmentasi yang diambil PKS.

PKS berharap, terang Syaikhu, 58,2 persen itu bisa menjadi captive market partai bernapaskan Islam ini. “Harapan ya seperti itu. Mudah-mudahan ke depannya ceruk-ceruk ini bisa kita ambil. Termasuk di dalamnya ceruk milenial,” kata dia.

Syaikhu juga menekankan, PKS akan fokus menyiapkan kepemimpinan nasional yang kuat dengan basis kepemimpinan daerah. Ini dilakukan demi mewujudkan visi misi PKS sebagai partai pelopor mewujudkan cita-cita nasional, sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.

Menurut Syaikhu, kepemimpinan yang dibangun PKS adalah kepemimpinan yang siap berkolaborasi dengan seluruh elemen bangsa untuk membangun Indonesia.

Setidaknya, perlu tiga kriteria utama kepemimpinan nasional yang akan disiapkan PKS. Pertama, pemimpin yang memiliki akseptabilitas, yang dapat diterima oleh masyarakat luas.

Kader-kader PKS dan para Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan perolehan pada Pemilu 2024 minimal 15 persen suara. Pejabat publik PKS harus tampil di masyarakat dan menjadi tokoh-tokoh penting yang selalu peduli terhadap nasib rakyat, dan hadir melayani dengan membawa manfaat.

Kedua, pemimpin yang memiliki kapasitas. Kader PKS harus memiliki kapasitas mengelola pemerintahan dengan profesional, transparan, akuntabel dan demokratis.

Ketiga, pemimpin yang memiliki kredibilitas. PKS akan mencetak pemimpin yang memiliki integritas moral yang kuat, berjiwa patriotik dan memiliki nasionalisme tinggi.

Syaikhu mengatakan, kepengurusan PKS 2020-2025 akan memberikan panggung bagi anak-anak muda untuk tampil menjadi pemimpin.

“Itulah sebabnya, saya memberikan kepercayaan kepada saudara Gamal Albinsaid. Ini tokoh muda berprestasi tingkat nasional dan internasional yang akan mengomandani Bidang Kepemudaan PKS,” terang dia.

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsy menambahkan, salah satu hasil Munas V, PKS resmi meluncurkan lambang, mars dan hymne baru.

“Perubahan lambang, mars dan hymne sudah dirumuskan sejak kepengurusan sebelumnya. Esensi perubahan ini, PKS harus tampil lebih segar, lebih dekat dan terbuka untuk semua kalangan,” ucapnya.

Aboe juga menyebut, tagline yang akan dipakai pada masa kepengurusan Presiden PKS Ahmad Syaikhu adalah Bersama Melayani Rakyat dengan gerakan #PKSPelayanRakyat.

“Kita melanjutkan semangat Berkhidmat Untuk Rakyat dengan meneguhkan sikap hangat dan dekat dengan rakyat, terus istikamah melayani mereka. Ini semangat baru PKS,” pungkasnya.