Indonesia Tertinggal, Suporter Liga Thailand Sudah Boleh Masuk Stadion

Rabu, 28 Oktober 2020

Liga Thailand membolehkan suporter masuk, maksimal 50 persen kapasitas stadion. ft/twitter

Riauaktual.com - Di saat Liga 1 dan 2 Indonesia belum jelas kapan bisa bergulir kembali, kompetisi di negara tetangga justru jalan terus. Bahkan di Thailand, suporter sudah bisa masuk ke stadion.

Federasi sepak bola Thailand, Selasa (27/10/2020) hari ini mengumumkan bahwa suporter sudah bisa masuk ke stadion mulai pekan ini. Namun dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas stadion.

Dalam pengumuman itu, dikutip Pojoksatu.id dari cuitan Asian Football, izin suporter menonton pertandingan di stadion berlaku untuk Thai League 1, Thai League 2 dan Thai Regional League.

Liga Thailand sendiri sudah bergulir kembali sejak pertengahan September lalu, setelah dihentikan pada Maret (pekan keempat) karena pandemi Covid-19.

Saat ini sudah memasuki pekan ke-10 dengan Pathum United memuncaki klasemen sementara.

Setali tiga uang dengan Thailand, negara tetangga lainnya, Malaysia bahkan lebih dulu melanjutkan kompetisi Super League Malaysia.

Mereka memulai kembali pada akhir Agustus dan sisa satu pertandingan pekan terakhir yang akan digelar. Sabah lawan UiTM pada 30 Oktober mendatang.

Federasi sepakbola Malaysia melanjutkan kompetisi dengan mengubah format liga menjadi satu putaran saja.

Sehingga dari 12 kontestan, semuanya hanya bertanding 11 kali. Di mana Johor DT keluar sebagai juara musim ini dengan mengumpulkan 29 poin di klasemen akhir. Kedah finis kedua dengan 22 poin.

Bandingkan dengan Liga Indonesia. Sampai saat ini belum pasti apakah awal November mendatang Liga 1 dan 2 musim 2020 sudah bisa dilanjutkan kembali.

Dari pertemuan virtual, Selasa (27/10/2020), PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga sepakat liga dilanjutkan. Tapi soal waktu tidak ada keputusan.

Dalam sesi webinar yang diadakan BaBe (Baca Berita), kedua pihak sepakat agar kompetisi di Indonesia harus segera bergulir, meski di tengah pandemi Covid-19.

Mochamad Iriawan dan Zainudin Amali hadir sebagai nara sumber sebagai perwakilan dari PSSI dan Kemenpora. Turut hadir pula legenda timnas Indonesia era 90-an, Kurniawan Dwi Yulianto.

Dalam sesi tersebut, Mochamad Iriawan menyampaikan pemaparannya mengenai road map persiapan Tim Nasional Indonesia U-19 yang nantinya akan bermain di Piala Dunia U-20 tahun 2021, yang sudah dilakukan dan yang nantinya akan dilakukan oleh timnas U-19 di bawah asuhan pelatih kepala Shin Tae-yong.

“Kami masih berharap kompetisi bisa segera bergulir. Pelatih juga sudah punya road map sendiri. Piala Dunia menunjukkan kalau Indonesia dapat sukses menjadi tuan rumah yang baik dan berprestasi. Untuk itu, kompetisi harus berjalan, karena muara dari kompetisi nantinya ke timnas. Dengan kompetisi, pemain juga bisa merasakan atmosfir sesungguhnya dalam suatu pertandingan,” tutur Iriawan, dikutip dari laman resmi PSSI.

“Kami sudah punya panduan protokol kesehatan (untuk kompetisi). Protokol kesehatan sudah dibuatkan bukunya. Memakai masker, dll sudah dilakukan saat pemain timnas melakukan TC baik di Indonesia maupun luar negeri, jadi untuk melakukan kompetisi, perlakuaannya akan sama dan ketat,” tegasnya sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.

Sejalan dengan perkataan Iriawan, Menpora Zainudin Amali pun mendukung agar kompetisi di Indonesia dapat berjalan kembali.

“Seperti yang sudah dikatakan oleh Ketum PSSI, bahwa dengan persiapan yang sudah dilakukan oleh federasi, mengenai persiapan kompetisi, dengan menerapkan protokol kesehatan, maka betul, kompetisi harus segera diputar. Kompetisi pun juga dibutuhkan untuk perkembangan kemampuan pemain nantinya agar mereka siap di Piala Dunia,” tuturnya.