Perwira Polisi di Pekanbaru Ditembak Karena Bawa Sabu, Kapolda: Mereka Penghianat Bangsa!

Sabtu, 24 Oktober 2020

Riauaktual.com -  Kepolisian Daerah Riau kembali berhasil bongkar sindikat narkoba di wilayah Riau. Satu di antaranya merupakan perwira polisi. 

Sedangkan 4 tersangka lainnya merupakan warga sipil. Dari tangan mereka, polisi menyita 36 kilogram narkoba jenis sabu. 

Pada kasus pertama Polda Riau berhasil bekuk 2 orang pelaku dengan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 20 kilogram. 

Narkoba itu disita dari AG dan SY yang ditangkap petugas di wilayah di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Riau.

Untuk jaringan ini, berhasil dibongkar setelah pada Senin (12/10) sekira jam 08.20 wib petugas melakukan pengejaran terhadap sebuah Mobil Avanza warna putih plat BM 1236 RX. 

Saat mobil dihadang oleh tim, kedua tersangka melarikan diri masuk ke dalam hutan dengan meninggalkan mobil. Saat dilakukan penggeledahan di dalam mobil ditemukan 3 buah tas ransel berisikan sabu 20 kg.

"Petugas langsung melakukan penyelidikan kembali. Dan setelah 3 hari penyelidikan, kita berhasil menemukan posisi kedua pelaku. Yakni berada di Pulau Rupat, Bengkalis dan berencana melarikan diri ke Malaysia secara ilegal," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dalam temu persnya, Sabtu (24/10).

Mengetahui persembunyian pelaku, kata Agung, petugas kembali melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan kedua tersangka.

Saat pengembangan ke wilayah Dumai, tersangka berusaha melarikan diri sehingga petugas melakukan tindakan tegas terukur terhadap kedua tersangka lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polres Dumai. 

Dari tersangka berinitial AG dan SY, petugas berhasil mengamankan 20 bungkus besar berisikan narkotika jenis sabu, 1 unit mobil avanza warna putih BM 1236 RX,  sebuah tas sandang berisikan 1 unit Hp dan kartu nomor handphone.

Selanjutnya, untuk kasus kedua, Polda Riau berhasil amankan 16 kg sabu dan 2 orang tersangka setelah keduanya berusaha kabur dari kejaran petugas. Dimana satu diantaranya merupakan oknum anggota polisi. Mereka yakni HW (51) dan IZ (55).

Keduanya ditangkap setelah petugas mendapatkan informasi bahwa akan ada transaksi narkoba jenis sabu di wilayah Kota Pekanbaru pada Jumat (23/10) sore sekitar jam 16.00 wib. Petugas lantas melakukan penyelidikan dan berhasil mendapatkan mobil mencurigakan sekitar pukul 19.00 wib.

Mobil tersebut berjenis Opel Blazer warna hitam yang didalamnya terdapat dua orang yang ditengarai membawa narkoba. Petugas lantas mencoba menghentikan mobil berplat nomor BM 1306 VW. Namun pengendara justru mencoba kabur dan memacu mobilnya lebih kencang.

"Kita lakukan tindakan tegas dengan menembak ban mobilnya, namun pengemudi belum mau berhenti. Terpaksa kita berikan peringatan dengan mengarahkan tembakan ke pada dua orang yang ada dalam mobil," bebernya.

Akhirnya setelah menabrak pengendara motor dan mobil petugas, pelaku yang diketahui berjumlah dua orang itu berhasil diringkus di jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru.

"Dari keterangannya, HW ditelpon oleh seorang bernama HR (DPO) untuk mengambil sabu di jalan Parit Indah Pekanbaru. Kemudian tersangka HW menghubungi IZ dan sepakat menjemput barang haram itu di jalan Parit Indah," paparnya.

Dari kedua tersangka, tim mengamankan Barang bukti berupa 16  bungkus besar yang berisikan Narkotika jenis Sabu dan 2 tas ransel warna Hitam dan Coklat, 1 unit Mobil jenis Opel Blazer warna Hitam BM 1306 VW serta 2  Handphone dengan rincian Iphone warna Silver dan Samsung android warna hitam.

Para tersangka dijerat Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 112 ayat (2) UU RI NO 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan Ancaman Hukuman mati atau penjara paling singkat 5 (lima) tahun, paling lama 20 (dua puluh) tahun.

“Terimakasih saya sampaikan kepada masyarakat yang telah memberikan informasi berharga ini sehingga bisa kita tindaklanjuti dengan pengungkapan kasus ini. Polda Riau bersama seluruh jajaran akan terus melakukan upaya pengungkapan peredaran narkoba ini”, ungkap Agung.

“Kita tau dari 3200 orang yang ditahan, 2100 diantaranya adalah para pelaku narkoba, pengungkapan narkoba tidak bisa dilakukan dengan pelan, tapi dengan agresif dan lebih tegas lagi. Saya akan berlari untuk pengungkapan narkoba, Dan melalui Tim Harimau Kampar saya memperingatkan para pelaku saya akan kejar sampai dimanapun, termasuk HR untuk segera menyerahkan diri. Kami komitmen untuk proses hukum bagi para tersangka narkoba dilakukan secara profesional sehingga para tersangka akan mendapatkan hukuman yang maksimal,” lanjut mantan Dir Tipidter tersebut.

Disinggung tentang dugaan keterlibatan oknum, Kapolda yang dekat dengan media ini menjawab dengan tegas.

“Sekarang bukan (anggota) lagi”, tegas Agung sambil memastikan proses hukum bagi yang bersangkutan baik hukuman internal maupun hukum pidananya. 

“Saya berharap Hakim akan memutuskan hukuman yang layak buat para pengkhianat bangsa ini,” tandasnya.