Pemuda di Inhu Gantung Diri, Tinggalkan Pesan Minta Maaf 

Rabu, 21 Oktober 2020

Riauaktual.com - Seorang pemuda di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), ditemukan tewas gantung diri dirumahnya, Simpang IV Japura Desa Sidomulyo, Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Selasa (20/10/2020) pagi.

Korban pertama kali dilihat Ermadani bibinya, yang curiga melihat korban tak keluar dari rumahnya.

Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIK melalui Ps Paur Humas Aipda Misran, Rabu (20/10/2020) mengatakan korban ditemukan tewas dengan cara gantung diri di pondok tempat tinggalnya.

Saksi awalnya mendatangi tempat korban tidur untuk memintanya mematikan lampu luar pondok dari dalam pondok tersebut. 

Beberapa kali dipanggil, namun tak ada jawaban dari korban. Sehingga bibinya memanggil Indra suaminya. Sambil mengabarkan, korban tidak menyahut saat diminta membukakan pintu pondok.

''Karena korban tidak menyahut, bersama suaminya, bibi korban kembali ke pondok tersebut,'' ungkapnya.

Korban dipastikan dalam kondisi gantung diri, saat Indra pamannya mengintip dari celah dinding pondok.

''Dari keterangan saksi, awalnya dia melihat sesuatu yang tergantung dan mengira adalah kain jemuran,'' jelas Misran.

Namun, begitu pintu pondok dibuka, saksi melihat korban dalam posisi lehernya tergantung menggunakan tali tambang.

Setelah itu, Indra menghubungi pihak Kepolisian serta Puskesmas Lirik, untuk membantu proses evakuasi.

''Saat diturunkan petugas korban memang sudah tidak bernyawa,'' ujar Misran 

Kemudian, untuk memastikan penyebab kematiannya. korban telah dilakukan proses visum di Rumah Sakit Indrasari Pematang Reba.

Menurut pemeriksaan dokter di rumah sakit, menyatakan tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan ditubuh korban.

Sedangkan, dari hasil koordinasi dengan keluarga korban. Pihak kerabat menyatakan, mereka ikhlas dan tidak bersedia untuk lakukan otopsi.

Dari hasil olah TKP petugas dikediaman korban, selama ini korban tinggal seorang diri.

''Penolakan autopsi, juga atas pertimbangan, adanya temuan pesan terakhir korban ditulis tangan di lembaran buku tabungan Simpedes bertuliskan, "Mungkin dengan ini jalan satu-satunya Romi bisa menghilangkan beban masalah Romi''.

''Romi minta maaf jika telah membuat kalian susah Romi memang nakal dan susah di atur''.

"Romi minta untuk terakhir kalinya tolong mayat Romi dikubur di kampung" 

''Buat nenek terima kasih telah merawat Romi dari kecil Romi sayang nenek''. (HA)