Marah! Kapolri Ingin Tempeleng Pilot Helikopter yang Bubarkan Pendemo di Kendari

Kamis, 01 Oktober 2020

Kapolri Jenderal Idham Azis saat raker dengan Komisi III DPR

Riauaktual.com - Anggota Komisi III DPR RI menyoroti pembubaran aksi demonstrasi mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara. Para mahasiswa dibubarkan dengan menggunakan helikopter.

“Pilotnya itu udah saya tindak itu dan diperiksa sama Propam,” kata Idham saat rapat kerja virtual dengan Komisi III pada Rabu (30/9).

Jenderal bintang empat itu menegaskan Polda Sulawesi Tenggara tidak pernah memberikan instruksi kepada pilot dan kru helikopter untuk membubarkan pendemo memakai helikopter.

Idham menegaskan tidak ada Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan helikopter untuk bubarkan pendemo. Pilot helikopter hanya ngarang-ngarang.

“Itu ngarang-ngarang aja, tidak ada SOP itu di udara, yang di Kendari,” tegas Idham, sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.

Idham geram dengan tindakan yang diambil pilot bersama kru helikopter yang menurunkan ketinggian helikopter untuk membubarkan mahasiswa yang sedang berunjuk rasa.

Idham gregetan ingin tempeleng pilot helikopter tersebut. Namun tindakan seperti itu sudah tidak dibolehkan, sehingga dia menyerahkan penanganannya kepada Propam.

“Itu pilotnya ngarang-ngarang itu. Cuma sekarang tidak boleh main tempeleng-tempeleng jadi diserahkan ke Propam aja. Kalau masih boleh, saya tempeleng itu,” tegas Idham.

Sebelumnya diberitakan, ratusan mahasiswa berunjuk rasa memperingati setahun kematian dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi di Perempatan markas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (26/9).

Demo mahasiswa dibubarkan helikopter yang terbang rendah di lokasi demi. Akibatnya para mahasiswa berlarian menghindari debu dan sampah kering yang berterbangan.

Helikopter yang terbang rendah tersebut muncul dari dalam Mapolda Sultra lalu mengarah ke area mahasiswa berdemontrasi.  Mahasiswa berupaya melempar helikopter tersebut dengan batu.