Kakek yang Terjaring Razia dengan Mahasiswi Kerap Beri Uang Kuliah

Ahad, 27 September 2020

Ilustrasi (net)

Riauaktual.com - Seorang kakek 58 tahun berjanji menikahi mahasiswi berusia 22 tahun usai terjaring razia di salah satu tempat penginapan di Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel). Kakek berinisial SA itu disebut kerap memberikan uang saku untuk si mahasiswi berinisial DE.

"Dia (DE) sering dikasih uang saku buat kuliah. Ya mungkin karena bapak itu baik, dia suka," kata Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel Muksin Al Fachry, ketika dihubungi, Minggu (27/9/2020).

Muchsin mengatakan DE memang sudah tidak memiliki ayah. Namun, Muchsin tidak menyebutkan apakah DE biasa dihidupi oleh SA.

"Nggak tahu ya, dia (DE) cuma bilang sering dikasih uang saku sama kakek ini untuk berangkat kuliah, uang untuk kuliah kadang," jelas Muchsin, sebagaimana dikutip dari Detikcom.

Lebih lanjut, Muchsin membeberkan bahwa SA dan DE bertetangga. SA sudah memiliki istri tapi tidak tinggal serumah.

"Tetanggaan mereka, bapak itu baik katanya, sering ngasih duit. Memang kebetulan saat ditanya (kakek itu), 'Bapak punya istri nggak?', katanya punya. Tapi istrinya beda rumah katanya," jelas Muchsin.

Sebelumnya diberitakan, SA terjaring razia Satpol PP saat bersama dengan DE. Satpol PP awalnya menduga kakek dan mahasiswi itu tidak saling kenal. Namun saat ditelusuri lebih jauh ternyata keduanya sudah lama saling kenal.

"Setelah kita lakukan pemeriksaan, handphone-nya kita cek ternyata mereka memang sudah mengenal lama, bahkan saya periksa si gadisnya bilang dia kenal dari kecil. Lalu dia sudah melakukan hubungan ini sudah 1 tahun, keluarganya tidak tahu," kata Muchsin.

"Akhirnya saya tanya perempuannya, 'Kamu mau jadi istrinya nggak? Ngapain begini mulu'. (Dijawab) 'Iya, Bang, nggak apa-apa saya jadi istrinya'. (Saya tanya) 'Tapi dia sudah kakek-kakek lho?'. (Kata dia) 'Nggak apa-apa' katanya, 'dia baik'," imbuh Muchsin.

Pada akhirnya Muchsin mendorong agar si kakek menikahi mahasiswi itu. Persoalan ini pun berlanjut secara kekeluargaan antara si kakek dan mahasiswi tersebut.

"Kakeknya kita tanya juga, 'Pak mau dia jadiin istri?'. (Jawabnya) 'Mau'. Ya sudah akhirnya kita panggil orang tuanya (DE), mereka silakan meneruskan obrolannya di rumah mereka," ujar Muchsin.