Alfedri Dibuat Kagum Keeksotisan Alam Menuju Taman Nasional Danau Zamrud

Ahad, 12 Juli 2020

Bupati Siak Alfedri melewati Sungai Rawa yang ditumbuhi oleh tumbuhan Bakung

Riauaktual.com - Bupati Siak Alfedri melakukan Ekspedisi ke Taman Nasional Danau Zamrud yang berada di Kecamatan Dayun dari Kampung Mekar Jaya, Kecamatan Sungai Apit.

Biasanya, jarak tempuh yang lebih dekat untuk memasuki ke lokasi wisata alam Danau Air Gambut terluas di Indonesia tersebut melewati jalan BOB PT BSP-Pertamina Hulu di Kampung Dayun.

Namun, kali ini Alfedri melakukan konvoi menggunakan puluhan Speed Boat melewati Sungai Rawa Mekar Jaya, bersama Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Air (BBKSDA) Riau, Suharyono dan Kepala Kejaksaan Negeri Siak, Polairud, Penjabat Sekretaris Jamaluddin, Kadis PU Siak Irving Kahar, Kadis Pariwisata Fauzi Azni, Kadis Kominfo Arfan Usman serta Direktur Persi Husni Merza.

Berkali-kali Speed Boat yang ditumpangi oleh Alfedri terhenti. Karena, kipas sampan motor air tersebut menyangkut di akar tanaman Bakung yang tumbuh di sungai yang masih eksotis.

Kendati demikian, tidak menyurutkan semangat juang dari Bupati Siak yang terkenal ramah tamahnya tersebut untuk sampai ke Danau Zamrud pertama kalinya, menggunakan akses sungai rawa Kecamatan Sungai Apit tersebut.

Alasan Alfedri mengunakan rute itu, selain menjelajahi sungai rawa, biar perjalanan tersebut lebih menantang untuk sampai ke Danau Zamrud.

"Biar lebih menantang saja untuk sampai. Selain itu, ini perjalanan saya yang pertama dari Sungai Rawa menggunakan speed boat,"sebut Alfedri ke Riauaktual.com, Sabtu (11/07/2020), kemaren.

Dalam perjalanan, Alfedri dibuat kagum oleh ke eksotisan alam sepanjang Sungai Rawa. Apalagi memasuki kawasan hutan nasional (KHN) Zamrud.

Kayu dengan diameter besar yang tinggi menjulai, menambah kekaguman Bupati Siak tersebut.

Tidak hanya itu, menjelang sampai ke danau bawah atau danau pertama Zamrud, sungai rawa semakin keatas semakin mengecil. 

Mengharuskan muatan Speed Boat yang ditumpanginya, dikurangi. 

Dua Speed Boat dari Darmaga Kelompok Nelayan Zamrud, menjemput rombongan bupati Siak tersebut.

Sesampainya di dermaga Nelayan Zamrud, Alfedri kembali melanjutkan perjalanan dan melewati Danau Zamrud bawah dengan luas 360 ha menuju Danau Zamrud atas (Danau Air Gambut terluas dan terdalam di Indonesia).

Setelah melakukan lebih kurang 6 (enam) jam perjalanan, Alfedri tiba di Danau Air Gambut Zamrud yang terdalam dan terluas di Indonesia tersebut. 

Setibanya Danau tersebut, Alfedri dan rombongannya langsung mengelilingi danau seluas 2.416 ha tersebut.

Alfedri menyebutkan, atas keinginan masyarakat Kampung Mekar Jaya Kecamatan Sungai Apit yang khususnya nelayan disugai rawa, pihaknya akan bekerjasama dengan BBKSDA untuk membersihkan aliran sungai rawa tersebut.

"Tujuannya, cuma mempermudah akses sampan nelayan untuk mencari ikan, tanpa mengurangi ke eksotisan sungai alam tersebut. Yang dirapikan nanti, akar-akar tanaman Bakung dan kayu-kayu yang tumbang menutupi sungai, tanpa mengurangi tempat-tempat ikan bermain,"terangnya.

Selain itu Alfedri menyebutkan, Pemkab Siak telah melakukan kerjasama (MoU) dengan Kepala BBKSDA Riau dalam rangka pengembangan wisata di Taman Nasional Zamrud, yaitu pada zona pemanfaatan.

Kata Alfedri, Kabupaten Siak sudah mendapatkan zonasi berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dirjen KSDAE Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.  

"Ada zona inti, zona transisi dan zona pemanfaatan. Pada zona pemanfaatan ini bisa dilakukan untuk pengembangan pariwisata. Dan tahun ini BBKSDA Riau akan membantu 2 unit perahu motor untuk nelayan Sungai Rawa dan Dayun,"tuturnya.

Foto bersama Bupati Siak dengan awak media saat tiba di dermaga Nelayan Zamrud, Danau Zamrud bawah.

Selanjutnya, kata Alfedri, nanti di zona pemanfaatan tersebut akan ditata tempat parkir, tempat istirahat dan ibadah serta tempat cenderamata dan kuliner yang diarahkan untuk masyarakat tempatan, sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat.

Kemudian bagi pengunjung atau wisatawan yang masuk dari Dayun, nantinya akan disiapkan kendaraan pengantar atau Shuttle Bus.

"Bagi wisatawan yang masuk ke TN Zamrud dari Dayun, akan disiapkan kendaraan  berupa Bus ke tempat lokasi wisata yang dituju dan akan disiapkan pemandu wisatanya. Hal ini untuk menertibkan pengunjung yang masuk ke kawasan konservasi,"imbuhnya.

"Tapi yang jelas, semuanya akan ditata dulu sarana dan prasarananya, seperti restoran dan hotel terapung," terangnya.

Sementara Kepala BBKSDA Provinsi Riau, Suharyono mengatakan konsep wisata alam itu harus menyesuaikan dengan kondisi alam, bukan memaksa kondisi alam untuk sesuai konsep.

Menurutnya, wisata alam yang akan dikembangkan dilahan kawasan hutan nasional (KHN) adalah wisata alam minat khusus, artinya tiap semua orang akan datang ber amai-ramai ke tempat tersebut. 

Karena menurutnya, kawasan tersebut (Danau Zamrud) adalah kawasan konservasi.

"Perlu dipahami bersama, konsep wisata yang akan dikembangkan disini adalah wisata alam dengan minat khusus, artinya tidak semua orang akan datang beramai-ramai di Zamrud ini. Dalam pengembangan pariwisata ini aspek-aspek konservasi tetap dijaga dengan baik, seperti kelestarian lingkungan dan lain sebagainya,"pungkas Suharyono. (Baim)