Mediasi Raja Salman dan Putra Mahkota Gagal, Tahanan Terlama Arab Saudi Tetap Dieksekusi Mati

Kamis, 25 Juni 2020

Hadi bin Kadamah

Riauaktual.com - Tahanan terlama di Arab Saudi, Hadi bin Kadamah akhirnya dieksekusi Selasa (23/6/2020).

Dikutip dari Erm News, Hadi menghabiskan 28 tahun di penjara. 

Dia dipenjara karena membunuh sepupunya di Kegubernuran Dhahran di wilayah Asir pada tahun 1992. 

Selama bertahun-tahun, dia meminta pengampunan dari keluarga pria yang dibunuh itu. Namun, gagal.

Beberapa jam sebelum eksekusi, ia masih mengharapkan pengampunan. Kata-kata terakhirnya ditujukan kepada keluarga korban meminta mereka untuk mengampuni dia sehingga ia akan dibebaskan.

Pada bulan Februari, hukuman mati ditunda karena upaya mediator. Termasuk Raja Saudi Salman bin Abdulaziz, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dan kepala suku yang ikut campur dengan keluarga korban untuk pembebasannya.

Dalam sebuah surat, Bin Kadamah menceritakan detail tentang kejahatan itu. 

"Saya memperkenalkan diri kepada Anda; Saya adalah saudaramu, tahanan Hadi bin Saud bin Kadamah Al Sharif Al Hababi. Saya mengimbau Anda untuk berdiri bersama saya dalam kemalangan saya dan membantu saya untuk diampuni dan dibebaskan," tulis dia dalam surat itu.

Hadi mengingat detail perselisihan yang terjadi antara dia dan sepupunya, Sultan. 

"Perselisihan antara kami berubah menjadi pertukaran beberapa tikaman. Ketika sepupu saya jatuh ke tanah, dia masih hidup. Saya membawanya ke fasilitas medis terdekat di Dhahran tempat ia meninggal karena luka-lukanya," lanjut Hadi.

Dalam surat itu, Hadi memohon kepada Raja Salman dan Putra Mahkota, serta ke wilayah Emir Asir, semua tokoh dan kepala suku terkemuka untuk membantunya dibebaskan.

Terlepas dari semua upaya ini, keluarga lelaki yang mati itu menolak untuk mengampuni dia dan bersikeras untuk mengeksekusi hukuman mati.

Akun “suku Qahtan” di Twitter mengungkapkan sebelumnya bahwa Emir wilayah Asir, Pangeran Turki bin Talal, pergi ke keluarga korban sesaat sebelum eksekusi, untuk memberikan uang darah dan memaafkan si pembunuh.

Juga dilaporkan bahwa sejumlah kepala suku selatan mengunjungi keluarga itu beberapa jam sebelum eksekusi, tetapi semua upaya itu tidak berhasil. Juga, para aktivis meminta pembebasannya tetapi tidak berhasil.