Riauaktual.com - Kegiatan susur sungai yang dilakukan sejumlah siswa SMPN 1 Turi Sleman berujung duka. Mereka hanyut terbawa arus Sungai Sempor, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Berdasarkan data terbaru dari BPBD DIY diketahui 216 korban selamat, 23 luka-luka, dan tujuh orang meninggal.
Para siswa ini diketahui tengah mengikuti kegiatan pramuka untuk susur sungai diwilayah Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman Total ada sekitar 256 siswa yang mengikuti kegiatan tersebut yang terdiri dari Kelas 7 sebanyak 129 siswa dan Kelas 8 sebanyak 127 siswa.
Dikutip dari berbagai sumber hingga Jumat (21/2/2020) malam sebanyak 6 orang siswa ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan membeberkan kronologi kejadian yang menimpa para siswa tersebut. .
Makwan mengatakan, para siswa SMP Negeri 1 Turi itu sedang mengikuti kegiatan PramukaDijelaskanya pada saat turun susur sungai di lokasi tidak hujan. Namun untuk kondisi di hulu terjadi hujan.
Kepala Dusun Dukuh, Tartono (54) menceritakan, awalnya warga mendengar pengumuman dari masjid kalau ada siswa yang hanyut di Sungai Sempor. Tartono mengaku tidak mengetahui kronologi kejadiannya. Namun, para siswa tersebut sedang mengikuti kegiatan Pramuka.
Menurutnya, di wilayahnya tidak turun hujan. Namun bagian utara memang hujan deras, sehingga arus Sungai Sempor menjadi cukup deras.
Jumlah korban siswa SMPN 1 Turi yang belum dikonfirmasi keberadaannya alias masih hilang hingga kini masih ada lima orang. 180 personel dikerahkan untuk melakukan pencarian hingga saat ini. Pantauan dari Kompas TV, pihak Basarnas DIY masih mencari lima siswa yang hilang di sungai.
Kepala Basarnas DIY, Wahyu Efendi, mengonfirmasi saat siaran langsung di Kompas TV ada lima siswa yang belum ditemukan. Wahyu menjelaskan korban keenam ditemukan pukul 19.40 WIB. Sementara kelima korban lain masih dicari oleh pihak Basarnas.
Total ada 180 personel gabungandikerahkan mencari siswa SMPN 1 Turi yang hanyut di Sungai Sempor akibat arus deras.
Total ada 250 siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Pantauan Tribunjogja.com, Basarnas masih melakukan penyisiran melalui jalur darat maupun sungai.
Pencarian korban menggunakan berbagai kelengkapan seperti rafting boat dan life jacket untuk tubing. Adapun untuk kondisi sungai saat ini, katanya aliran air saat ini sudah tidak terlalu besar.
Sementara itu, Polda DIY sebelumnya merilis, kegiatan susur sungai diikuti siswa kelas 7 dan 8.
Identitas siswa yang ditemukan tewas dan dibawa ke Rumah Sakit SWA yaitu :
1. Inisial SA Kelas 8 alamat Sumber Rejo MD
2. Inisial A Kelas 7 alamat Ngentak Tepan
3. Inisial NA Kelas 8 alamat Kembang Arum
4. Inisial L alamat Kembang Arum
5. Belum diketahui identitasnya korban berada di Rumah Sakit Puri Husada.
6. Belum diketahui identitasnya jenis kelamin perempuan.
Sumber: planet.merdeka.com