Selain Selingkuh, Ini 6 Hal yang Bikin Pasangan Merasa Terkhianati

Jumat, 24 Januari 2020

Ilustrasi pasangan bertengkar. ©Shutterstock

Riauaktual.com - Saat pasangan menjalani sebuah hubungan, berselingkuh merupakan satu bentuk pelanggaran kepercayaan yang sangat menyakitkan bagi pasangan. Namun perselingkuhan bukan satu-satunya hal yang bisa dianggap sebagai ketidaksetiaan oleh pasangan. Pengkhianatan bisa mengambil berbagai bentuk dan semuanya tetap menyakitkan bagi pasangan.

Dilansir The Huffington Post, sejumlah pakar hubungan mengungkapkan tujuh bentuk pengkhianatan non-fisik, beberapa di antaranya bisa sama merusaknya dengan perselingkuhan fisik.

Mengeluh tentang pasangan atau hubungan kepada lawan jenis yang ditaksir

Ilustrasi pasangan bertengkar. ©Shutterstock

Curhat tentang masalah dengan pasangan kepada anggota keluarga atau sahabat tentunya masih bisa dimaklumi. Tetapi lain ceritanya kalau kita menceritakan masalah percintaan kepada seseorang yang kita anggap menarik.

"Tujuannya memang bukan untuk selingkuh, tetapi semata-mata untuk menunjukkan bahwa Anda tidak bahagia dalam hubungan Anda sehingga membuka kesempatan untuk menjadikan persahabatan dengan orang lain [yang menarik ini] lebih intens," kata psikolog klinis Samantha Rodman. "Meskipun ini tidak termasuk perilaku tak setia, namun bisa disebut pengkhianatan dan bisa menjadi latar perselingkuhan fisik atau emosional di kemudian hari."

Memprioritaskan pekerjaan, hobi, atau minat lain di atas hubungan

ilustrasi pasangan bertengkar. © MMOsite.com

Dalam hubungan yang sehat dan seimbang, kedua belah pihak harus tetap memiliki minat, aktivitas, dan teman di luar hubungan. Pendeknya masing-masing pihak harus tetap memiliki waktu luang untuk diri sendiri. Tetapi jika hal-hal tersebut membuat pasangan tidak memiliki waktu untuk memelihara hubungan yang sedang dijalani, maka hal ini pun bisa dipandang sebagai pengkhianatan. Pasalnya tak jarang sikap seperti ini membuat pasangan merasa diperlakukan seperti 'istri kedua' setelah pekerjaan.

"Kadang-kadang saya melihat sebuah hubungan di mana hobi dan dedikasi mereka terhadap pekerjaan menjadi dinding penghalang dalam hubungan," kata terapis perkawinan dan keluarga Amy Begel. "Ketika orang itu pulang ke rumah pada akhir hari dalam kondisi kelelahan, semua gairah mereka habis dan mati, tidak tersisa sedikit pun untuk pasangan mereka."

Ada kalanya seseorang harus lebih memprioritaskan pekerjaan atau urusan lain daripada pasangan. Namun jika hal ini menjadi kebiasaan, hubungan itu sendiri yang akan menjadi korban.

Membocorkan informasi pribadi tentang pasangan tanpa persetujuan mereka

Ilustrasi pasangan bertengkar. © tvN

Seharusnya tidak usah dikatakan tetapi jika pasangan Anda memberi tahu Anda sesuatu dengan percaya diri, adalah tugas Anda untuk menghormati keinginan mereka (tentu saja, tentu saja).

Entah itu perihal kesehatan, karir, keuangan, atau hal lain, ketika pasangan menceritakan bagian dari kehidupan pribadi mereka sebagai rahasia, sudah menjadi kewajiban bagi pasangannya untuk menjaga informasi itu.

"Dia tidak ingin ada yang tahu karena dia merasa malu, tetapi Anda memposting status samar-samar tentang hal itu di Facebook dan hal itu membuat orang lain menanyakan apa yang Anda maksud, dan akhirnya Anda memberi tahu informasi pribadinya kepada orang lain," kata Rodman. "Pengkhianatan atas kepercayaan ini dapat merusak hubungan, dan membuat pasangan Anda berpikir bahwa Anda lebih memprioritaskan 'drama' daripada ketulusan."

Berbohong atau menyembunyikan informasi finansial

Ilustrasi pasangan bertengkar. © tvN

Membuka rekening rahasia, menambah limit kartu kredit tanpa sepengetahuan istri/suami, berjudi, berinvestasi, atau meminjamkan uang dalam jumlah besar kepada anggota keluarga tanpa sepengetahuan pasangan hingga berkali-kali juga termasuk bentuk ketidakjujuran. Ini adalah hal yang krusial karena dapat berpengaruh terhadap kondisi finansial keluarga.

Ketidakjujuran ini dapat merugikan pasangan Anda pada tingkat emosional maupun material, terutama jika kalian memiliki aset bersama atau rencana masa depan bersama.

Selingkuh hati

Ilustrasi selingkuh. ©2014 Merdeka.com/Hikmah Wilda Amalia

Mempertahankan hubungan sosial di luar hubungan adalah yang sehat dan dapat mempererat ikatan yang Anda miliki dengan pasangan. Tetapi sebaiknya kita menilai hubungan seperti ini dengan jujur.

Jika yang disebut teman ini adalah seseorang yang Anda anggap atraktif dan interaksi di antara kalian terbilang intens, apalagi kerap memasuki ranah pribadi, maka Anda sudah mulai memasuki ranah perselingkuhan emosional.

Tanda lain dari selingkuh hati adalah jika Anda merasa 'persahabatan' ini harus dirahasiakan dari pasangan Anda.

"Privasi dan sembunyi-sembunyi itu berbeda," kata Begel. "Privasi itu sehat untuk hubungan, tetapi main rahasia-rahasiaan jelas tidak."

"Jika Anda berfantasi melakukan pembicaraan yang intim dan berbagi hal-hal yang seharusnya hanya dibagikan dengan pasangan Anda atau mengirim pesan 'sedang memikirkan kamu' di larut malam, Anda jelas tidak memiliki pertemanan yang murni."

Merendahkan atau mengkritik pasangan di depan orang lain

Ilustrasi pasangan bertengkar. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Creativa

Mengejek, mengkritik, atau melecehkan pasangan adalah tindakan yang menyakitkan, apalagi jika dilakukan di depan orang lain. Entah itu sekadar komplain kecil, menceritakan sesuatu yang membuat pasangan terlihat jelek di hadapan orang lain, atau mencemooh penampilan mereka di hadapan orang lain, perilaku merusak semacam ini bisa membangkitkan perasaan tidak nyaman pada diri pasangan. Jika dilakukan terus-menerus bahkan bisa menggerus rasa percaya diri mereka dalam menjalani hubungan.

Itulah hal-hal selain selingkuh fisik yang bisa membuat pasangan merasa dikhianati.

 

 

Sumber: merdeka.com