Fakta Harga Tiket Pesawat Turun di Awal Tahun 2020

Selasa, 14 Januari 2020

Bandara Soekarno Hatta. ©2019 Liputan6.com/Faizal Fanani

Riauaktual.com - Masyarakat Indonesia saat ini tengah dilanda euforia. Sebab, tiket pesawat tengah turun harga. Maklum, mahalnya harga tiket pesawat kerap dikeluhkan masyarakat.

Kegembiraan tersebut terlihat dari postingan beberapa netizen di sosial media twitter. Salah satunya akun @yuddaardisa.

"Alhamdulillah akhirnya harga tiket pesawat turun juga," tulisnya, Minggu (12/1).

Hal senada juga diungkapkan oleh akun @LYDaerr. "Demi apa tiket pesawat turun harga, biasanya ekonomi 1 jtan lebih. Semoga gini terus sampai Juli, auto terbang aku nemuin papa yebin ????," tulisnya.

Saat ini memang maskapai yang harga tiket pesawat-nya turun harga baru Lion Air. Berikut merdeka.com merangkum sejumlah fakta penurunan harga tiket pesawat tersebut.

1. Trik Promosi

Ternyata, penurunan tarif tiket pesawat ini imbas dari peralihan musim permintaan tiket pesawat di masyarakat. "Harga tiket domestik masih tinggi. Kalaupun dianggap penurunan itu hanya peralihan dari high season ke low season," ujar Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansjah saat dikonfirmasi Liputan6.com.

Penurunan tarif, lanjut dia, merupakan bentuk harga promo yang diberikan maskapai pada beberapa kelas penerbangan. Ini terutama di saat permintaan turun.

Permintaan penerbangan meningkat saat momen Natal dan Tahun Baru. Memasuki awal tahun, permintaan kembali turun.

"Iya itu trick promosi aja karena low season. Tentunya kalau benar-benar turun secara permanen adalah hal yang baik, tapi kayaknya kita masih harus melihat beberapa bulan ke depan semoga airlines itu konsisten," dia menuturkan.

2. Harga Rendah Tak Akan Lama

Lion Air menurunkan harga tiket pesawat-nya. Hal ini pun menjadi perbincangan pengguna pesawat sebab penurunan harga cukup signifikan.

Misalnya saja, harga tiket Jakarta-Yogyakarta yang semula Rp800.000 an kini kembali menjadi Rp400.000 an. Begitu pula rute Jakarta-Pekanbaru yang sebelumnya Rp1 juta lebih menjadi Rp600.000 an.

Pengamat penerbangan, Gatot Raharjo, menilai harga tiket Lion murah saat ini tidak akan bertahan lama. "Menurut saya, harga tiket rendah Lion tidak akan lama, nanti juga akan naik lagi," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (12/1).

3. Lion Air Diduga Ingin Saingi AirAsia

Pengamat penerbangan, Gatot Raharjo, juga menilai penurunan harga yang dilakukan Lion Air untuk bersaing dengan Air Asia yang telah lebih dahulu menerapkan harga murah.

"Cuma AirAsia yang saat ini masih rendah harga tiket pesawat-nya dan pangsa pasarnya terus bertambah. Tapi pangsa pasarnya masih kecil, jadi tidak begitu terasa. Jadi kemungkinannya Lion itu khawatir dengan Air Asia ini," kata dia.

4. Tak Bakal Diikuti Maskapai Lain

Harga tiket pesawat rute domestik Lion Air mengalami penurunan. Hal ini pun disambut baik oleh para pengguna pesawat terbang. Namun, apakah penurunan harga tiket pesawat tersebut akan diikuti oleh maskapai lainnya?

Pengamat penerbangan, Gatot Raharjo, memprediksi hal ini tidak akan diikuti oleh maskapai lain. "Sepertinya tidak akan diikuti maskapai lain, terutama Garuda Indonesia. Karena Garuda sekarang baru merasakan untung dengan harga tiket yang normal," kata dia, kepada Merdeka.com, Minggu (12/1).

Selain itu, Citilink juga dinilai tidak akan melakukan penurunan harga. Sebab jika dilakukan, maskapai tersebut akan menderita kerugian.

"Tapi Citilink mengikuti kebijakan Garuda, jadi bisa saja dia dikorbankan untuk bersaing dengan Lion," ujarnya.

Sementara itu, Sriwijaya Air juga diprediksi tidak akan mengambil keputusan untuk menurunkan harga tiketnya. "Kalau Sriwijaya saat ini produksi-nya dipangkas habis. Kalau dia juga pasang harga rendah, bisa rugi," ujarnya.

 

 

Sumber: merdeka.com