Ruben Onsu Akui Perlakuan Betrand Peto Kepada Sarwendah Kurang Pantas, Begini Kata Psikolog

Sabtu, 14 Desember 2019

Riauaktual.com - Kontroversi yang tengah menimpa Betrand Peto, anak angkat pasangan Ruben Onsu dan Sarwendah kini tengah menjadi perbincangan hangat.

Setelah sebelumnya sempat gempar tentang kabar Betrand Peto yang minum ASI Sarwendah, kini putra angkat Ruben Onsu kembali menghebohkan dengan video menyentuh dada sang ibu angkat.

 

Pro kontra Betrand Peto minum Asi Sarwendah

Beberapa waktu lalu, keluarga Ruben Onsu kembali menjadi perbincangan di media sosial. Usai pro dan kontra mengenai pemberian ASI milik Sarwendah kepada Betrand Peto.

Lalu warganet berkomentar mengenai putra angkat Ruben Onsu, Betran Peto yang menyentuh dada Sarwendah pada sebuah acara. Video tersebut merupakan potongan Instagram Story di akun media sosial milik Ruben Onsu.

 

Perlakuan Betrand terhadap Sarwendah jadi sorotan

Banyak warganet yang membela Sarwendah, banyak pula yang memberikan pandangan miring. Ruben Onsu Sebagai ayah angkat akhirnya mau memberi klarifikasi atas perilaku anak angkatnya Betrand Peto.

Menurut Ruben, Betrand memang kerap menunjukkan kasih sayangnya kepada orangtua angkatnya itu dengan berpelukan.

"Itu yang saya bilang, pelukan-pelukan yang dilakukan oleh anak itu, kalau kita melihat dari sisi positifnya itu pasti kalian akan tahu seperti apa anak ini," kata Ruben.

"Tapi, kalau dilihat dari sisi negatifnya pasti orang akan beranggapan ya itu (negatif)," kata Ruben melanjutkan.

 

 

Tanggapan Ruben Onsu

Ruben Onsu juga memberikan tanggapan terkait video dan foto tak pantas tentang putra angkatnya itu, yang tersebar di media sosial.

"Saya juga lihat kok gambar-gambar yang kurang pantas sebenernya, tapi ya it's oke," ucap Ruben.

Atas rumor dan nyinyiran netizen terhadap Betrand Peto, Ruben Onsu mengaku hanya bisa pasrah.

Ruben Onsu sadar, tidak bisa menghalau semua ucapan buruk publik terhadap keluarganya.

"Saya hanya punya mulut satu, Sarwendah satu. Tangan kami cuma dua. Jadi, kami tidak bisa menutup (mulut) mereka semua dengan tangan kami," kata Ruben menegaskan.

 

Kata Psikolog

Psikolog anak dan keluarga, Astrid WEN angkat bicara mengenai hal ini. Menurutnya, perilaku yang dilakukan Betrand Peto belum tentu disengaja. Usai menonton video yang viral tersebut, Astrid berpendapat bahwa kita tidak bisa menyalahkan anak asuh Sarwendah.

“Tidak bisa ditentukan apakah intensional (disengaja) atau tidak, tidak bisa di-judge. Tapi kalau dari ceritanya, dia (Betrand) yang tidak pernah dapat ASI sebelumnya dan lain-lain mengingatkan kita akan pentingnya edukasi seks sejak dini,” tutur Astrid kepada Kompas.com, Rabu (11/12/2019).

 

 

Perlu Edukasi Seks Sejak Dini

Menurut Astrid, salah bila banyak orang mengatakan edukasi seks dilakukan mulai remaja.

“Edukasi seks itu harus diajarkan mulai usia 1,5 menuju 2 tahun. Bukan diajarkan tentang berhubungan seks ya, tapi hal mendasar yaitu gender,” lanjutnya.

Edukasi yang paling pertama diajarkan adalah tentang gender. Apakah anak tersebut laki-laki atau perempuan, bagaimana tubuhnya sama dengan ayahnya atau ibunya.

 

Lalu bagaimana jika anak sudah remaja seperti Betrand Peto?

“Jika kasusnya anak asuh apalagi yang sudah remaja, perlu dibantu dengan edukasi atau pengajaran. Supaya tidak terjadi miskomunikasi. Ibu berhak menentukan batasan fisik, dan mengajarkan bahwa 'cara pemberian kasih sayang di keluarga ini berbeda dengan keluargamu sebelumnya',” papar Astrid.

Bagaimana tentang perilaku Sarwendah usai Betrand memegang dadanya? Astrid menyebutkan bahwa Sarwendah melakukan hal yang benar.

“Kalau saya lihat di videonya, Sarwendah itu refleks menepis (tangan anaknya). Itu merupakan mekanisme pertahanan diri, penanda batasan area personal kita,” tuturnya.

Astrid menilai cara Sarwendah dengan refleks menepis tangan anaknya merupakan hal yang wajar dilakukan. Jika tidak begitu, lanjut ia, bisa jadi Sarwendah memiliki trauma akan sentuhan fisik atau kejadian yang tidak umum sebelumnya.

“Aku lihat cara Sarwendah menepis masih wajar. Ibu memang sangat berhak disentuh oleh anaknya. Namun jika sentuhan itu dirasa berlebihan oleh ibu, ibu berhak memberitahu anaknya,” lanjutnya.

Dalam hubungan ibu-anak, sentuhan adalah bukti kasih sayang. Astrid mengatakan dari sisi ibu sendiri, penting untuk mengatakan bahwa ‘mama sayang sama kamu, tapi mama kurang nyaman jika disentuh seperti ini’. Kemudian, menunjukkan cara sentuhan yang nyaman untuk ibu misal dengan menggengam tangan.

Edukasi seperti ini akan berpengaruh terhadap relasi pertemanan dan percintaan si anak di masa mendatang.

“Cara kita memberikan batasan juga akan dicontoh oleh anak, dalam relasi pertemanan atau dengan lawan jenisnya,” tutup Astrid.

 

 

Sumber: planet.merdeka.com