Galau Proses Perekrutan CPNS, Guru Forum GHSN Mengadu ke DPRD

Selasa, 22 Oktober 2013

Anggota DPRD Pekanbaru Ade Hartati Ketiga Berdialog Dengan Perwakilan Guru Honor

PEKANBARU (RA)- Perwakilan Guru Honor Sekolah Negeri (GHSN) kota Pekanbaru, Selasa (22/10/2013) mendatangi ruang komisi III DPRD kota Pekanbaru guna meminta dukungan kalangan Dewan untuk mendesak pemerintah kota Pekanbaru mengutamakan perekrutan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dibidang pendidikan lebih kepada Guru honorer di Sekolah Negeri yang sudah mengabdi sekian tahun di sekolah Negeri.

Kedatangan mereka hanya diterima Sekertaris komisi III Ade Hartati dan beberapa staf komisi . Ade mengatakan, anggota forum itu awalnya tercatat berjumlah 900 orang, tersebar di 12 kecamatan. Namun setelah beberapa kali perekrutan tersisalah sekitar 40 orang yang belum direkrut menjadi PNS.

“Saya secara pribadi memang mendukung perekrutan guru honor menjadi PNS dari kalangan guru yang sudah lama mengabdi di sekolah Negeri. Harusnya pemerintah lebih mengedepankan prioritas. Prioritas ke GTT kan lebih penting, karena mereka hanya mendapat tunjangan insentif perbulan,” kata Ade.

Pihaknya berharap Pemko bisa lebih memperhatikan nasib para GTT yang selama ini telah berjuang ikut mencerdaskan bangsa. Di sisi lain, lanjut Ade, Pemerintah juga perlu lebih memperjelas standar ukuran yang digunakan dalam perekrutan guru PNS.

Ditegaskan, sekalipun sebagai tanaga honorer non-APBN/APBD, mereka punya tugas dan tanggung jawab yang sama seperti guru honorer lain yang digaji dengan dana APBN/APBD.

Sarno, guru tidak tetap disalah satu Sekolah di Pekanbaru, mengatakan tuntutan mereka semestinya diakomodasi oleh Pemko Pekanbaru. ”Saya sudah mengabdi sekian tahun namun tetap tidak mendapatkan penghasilan yang layak,” ujar dia.

Karena honornya bukan diambil dari dana APBN atau APBD, terkadang pendapatannya sebulan tidak sampai mencukupi kebutuhan sehar-hari.

Laporan: Don