Politikus PDIP Pastikan Jokowi Salah, Hormat saat Lagu Indonesia Raya Dinyanyikan

Sabtu, 22 September 2018

Aksi Jokowi saat lagu Indonesia Raya dinyanyikan (int)

Riauaktual.com - Sikap Presiden Joko Widodo yang memberi hormat saat lagu Indonesia Raya dinyanyikan akhirnya ditanggapi PDIP. Politikus partai berlambang kepala banteng moncong putih itu memastikan aksi itu sebuah kesalahan.

Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP, Eva Kusuma Sundari mengakui bahwa posisi hormat saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan.

Pada Pasal 62 dijelaskan, saat lagu Indonesia Raya berkumandang, setiap orang wajib berdiri tegak dan bersikap hormat. "Setiap orang yang hadir pada saat lagu kebangsaan diperdengarkan dan/atau dinyanyikan, wajib berdiri tegak dengan sikap hormat," begitu bunyi pasal tersebut.

Arti dari "berdiri tegak dengan sikap hormat" yang dimaksud pada Pasal 62 juga dijelaskan dengan rinci.

"Yang dimaksud dengan 'berdiri tegak dengan sikap hormat' pada waktu lagu kebangsaan diperdengarkan/dinyanyikan adalah berdiri tegak di tempat masing-masing dengan sikap sempurna, meluruskan lengan ke bawah, mengepalkan telapak tangan, dan ibu jari menghadap ke depan merapat pada paha disertai pandangan lurus ke depan."

Dalam pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres, hanya Jokowi sendiri yang memberi hormat dengan isyarat tangan. Tiga calon lainnya, yakni KH Ma'ruf Amin, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti penjelasan UU tersebut. Berdiri tegap dan meluruskan lengan ke bawah.

Aksi serupa diperlihatkan Ketua KPU RI, Arief Budiman beserta para komisioner dan tamu undangan lainnya. Akibatnya, sikap Jokowi yang memberi hormat seperti saat bendera merah putih dikibarkan, menjadi pemandangan yang sangat kontras.

"Menurutku kesalahan minor sih. Iya wong banyak orang yang seperti itu kok," ucap Eva Sundari. "Ya menurut ku itu kan Pak Jokowi menunjukkan kesungguhannya," lanjut Eva.

Dia menceritakan, dirinya juga pernah salah pada upacara 17 Agustus di Istana. Dia ikut-ikutan mengangkat tangan.

"Waktu di Istana itu dia (Jokowi) pakai kopiah ya kemarin dia hormatnya pakai angkat tangan hormatnya. Aku ikut-ikut karena semua yang ada di sebelah kanan kiriku yang di VVIP itu angkat tangan semua. Jadi bukan hanya Pak Jokowi yang menganggap bahwa penghormatan pada lagu pada saat itu seperti itu," tambah Eva.

Namun begitu, kritikan itu akan menjadi masukan buat Jokowi. "Jadi aku melihatnya ini masalah kebiasaan dan mungkin menjadi masukan juga buat Pak Jokowi untuk hormatnya pakai gitu," ujarnya, sebagaimana dikutip dari rakyatku.com.