Projo: Istilah 'Emak-emak' Kurang Elok, Lebih Baik 'Perempuan' Gimana Menurut Anda ?

Ahad, 16 September 2018

Budi Arie Setiadi (int)

Riauaktual.com -  Kelompok relawan Pro-Jokowi (Projo) menilai penggunaan istilah 'emak-emak' yang kerap digadang oleh bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno, kurang elok. Penggunaan istilah yang lebih baik untuk kaum ibu yakni 'perempuan'.

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan, kata 'perempuan' berasal dari kata 'mpu' yang artinya 'yang punya'. Budi menilai kata ini lebih bermakna kuat dan mendalam.

"Perempuan itu berasal dari kata 'mpu' yang artinya yang punya. Perempuan itu jauh lebih bermakna dari akar kata wanita. Perempuan itu jauh lebih bermakna. Jadi karena itu penggunaan kata perempuan itu menurut pandangan kamia jauh lebih berguna, jauh lebih mendalam dan bermakna," kata Budi saat ditemui di lokasi Rakernas IV Projo di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (16/9/2018), sebagaimana dikutip dari detik.com.

Meski demikian, Budi mengatakan dirinya tetap menghormati kubu Prabowo-Sandi yang tetap menggunakan istilah 'emak-emak' untuk menggambarkan kaum ibu Indonesia. Meskipun, kata Budi, istilah itu tetap dia nilai kurang elok.

"Itu hak mereka penggunaan itu. Tapi kan kita juga harus menghormati kodrati, jasa ibu-ibu, perempaun," katanya.

"Menurut hemat kami itu terlalu kurang elok," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Kowani (Kongres Wanita Indonesia) Giwo Rubianto mengkritik istilah the power of emak-emak yang sering disebut bakal cawapres Sandiaga Uno. Namun menurut Gerindra, kritikan tersebut merupakan hal yang wajar.

"Ya, kan dalam berdemokrasi orang sepakat dan nggak sepakat kan biasa aja. Apalagi kalau pidato di depan Pak Jokowi, wajar dong, menolak the power of emak-emak," kata Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade, Sabtu (15/9/2018) malam.