Zulkifli, buron kasus pembakaran rumah tewaskan satu keluarga akhirnya diringkus

Ahad, 19 Agustus 2018

buron pembakar rumah di Makassar. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Riauaktual.com - Dua hari pelarian Zulkifli Amir, (22) alias Ramma berakhir juga setelah diciduk oleh tim Jatanras Polrestabes Makassar di terminal angkutan darat Kota Parepare, Sulsel, pukul 21.00 wita, Kamis (16/8).

Zulkifli adalah pelaku kasus pembakaran rumah di Makassar, Senin jelang subuh, (6/8) di Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, yang tewaskan satu keluarga.

Dia adalah buron terakhir di kasus pembakaran rumah itu yang awalnya dikira kasus kebakaran biasa. Lima pelaku lainnya lebih dulu diringkus masing-masing Akbar Ampuh, (32), Andi Ilham Agsari, (23), Wandi, (23), Haidir Muttalib, (25) dan Riswan Idris, (23).

Pelaksana tugas Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Diari Astetika saat merilis kasus ini menjelaskan, Zulkifli melarikan diri dari Makassar sejak Selasa lalu (14/8).

Dia kabur ke Kabupaten Toraja Utara, lalu ke Parepare dan ditangkap di terminal Parepare saat bermaksud kembali ke Makassar. Selama pelarian, dia bersembunyi di rumah kerabat jauhnya.

"Peran Zulkifli Amir ini adalah dia yang membeli bensin, menyirami bensin dan membakar rumah gunakan korek," kata Kompol Diari Astetika di aula Polrestabes Makassar, Sabtu (18/8).

Ditambahkan dia, hanya satu unit sepeda motor yang disita untuk jadi barang bukti karena saat pengembangan di lapangan, pelaku selalu melawan petugas dan berupaya melarikan diri.

Zulkifli Amir ini adalah teman dari Andi Ilham Agsari, pelaku lainnya. Dia diajak oleh Andi Ilham Agsari untuk menagih utang Muhammad Fahri dari hasil penjualan paket sabu milik Akbar Ampuh, narapidana di Lapas Klas I Makassar yang menjadi otak kasus penganiayaan dan pembakaran rumah itu.

Sebelum melakukan aksinya, Zulkifli Amir bersama Andi Ilham Agsari menenggak ballo, sejenis minuman keras lokal, lalu mengkonsumsi sabu pemberian Akbar Ampuh sebelum mengeksekusi korbannya dengan cara yang sadis.

Sebenarnya yang menjadi target adalah Muhammad Fahri tapi para pelaku justru membakar rumah yang di dalamnya selain Muhammad Fahri, juga ada kakek, nenek, sepupu dan cucu. Semuanya ada enam orang, tewas terpanggang api saat masih terlelap.

Diketahui, peristiwa kebakaran terjadi jelang subuh, Senin, (6/8) pukul 03.45 wita. Ada lima rumah terbakar, enam korban jiwa.

Enam korban tersebut adalah Haji Sanusi, (70), Hajjah Bondeng, (60), Hj Musdalifa, (40) Namira Ramadina, (21), Muhammad Fahri, (25), ijas, (5).

 


Sumber : merdeka.com