Israel Akan Teliti Keistimewaan Ka'bah dari Luar Angkasa

Rabu, 11 Juli 2018

Foto/Sindonews.com

Riauaktual.com - Kota Makkah dimana Ka'bah berada telah sejak lama diketahui merupakan pusat bumi, dan penelitian ilmiah telah membuktikan hal ini. Karena hal itu kelompok nirlaba Israel berencana meluncurkan pesawat ruang angkasa ke bulan pada Februari tahun 2019.

Menurut kepala eksekutif kelompok itu, SpaceIL, Ido Anteby, kapal serat karbon bundar berekor empat dan empat kaki diperkirakan akan berangkat pada Desember dari Florida, AS.

"Pesawat ini ditugaskan mengirim gambar dan video ke Bumi selama dua hari dan mengukur medan magnet bumi. Pesawat ruang angkasa kami akan menjadi pendaratan terkecil di Bulan," kata Anteby seperti dilansir dari Reuters.

Israel Akan Teliti Keistimewaan Kakbah dari Luar Angkasa



Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya mengatakan "Kakbah itu adalah sistim tanah di atas air, dari tempat itu bumi ini diperluas." Sabda Nabi ini menegaskan bahwa kota Mekah dimana Kakbah berada, merupakan pusat bumi, dan penelitian ilmiah membuktikan hal ini.

Salah satu yang mengetahui kebenaran sabda Nabi Muhammad SAW adalah Neil Amstrong, astronot saat menginjakkan kakinya di bulan dan mengambil gambar planet bumi, ia berkata, “Planet bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?”

Selain Amstrong, astronot lain juga menemukan fakta bahwa planet bumi mengeluarkan semacam radiasi, yang kemudian diketahui sebagai medan magnet. Penemuan ini sempat mengguncang National Aeronautics and Space Administration (NASA), badan antariksa Amerika Serikat, dan temuan ini sempat dipublikasikan melalui Internet. 

Namun entah mengapa, setelah 21 hari tayang, website yang mempublikasikan temuan itu hilang dari dunia maya, seolah memang sengaja dihapus demi kepentingan tertentu.

Para peneliti Muslim sendiri mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Kakbah di planet bumi dengan Kakbah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Penelitian lainnya mengungkapkan, batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah museum di Inggris, ada tiga buah potongan batu dari Kakbah tersebut, dan pihak museum juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita. (Wan)

 

Sumber: Sindonews.com