Jeritan Pria Sebelum Tewas Bersimbah Darah di Dalam WC Umum Pom Bensin

Rabu, 13 Juni 2018

TKP penemuan pria bunuh diri di toilet pom bensin Depok (13/6/2018). Foto: Dimeitri MarilynKriminologi.id

Riauaktual.com -  Sesosok mayat pria tak beridentitas ditemukan di dalam WC umum di pom bensin di kawasan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat dengan kondisi bersimbah darah. Diduga pria itu bunuh diri. Pasalnya, sebelum tewas ada jeritan yang berasal dari dalam WC umum tersebut.

“Penemuan mayat pria tersebut membuat gempar beberapa orang di lokasi pom bensin. Termasuk masyarakat yang akan menggunakan WC umum tersebut. Kasus penemuan mayat ini baru pertama kali terjadi di pom bensin ini,” kata salah seorang pegawai pom bensin bernama Adrian saat ditemui di lokasi kejadian di Depok, Jawa Barat, Rabu, 13 Juni 2018.

Menurut Adrian, mayat pria bersimbah darah itu ditemukan kali pertama oleh tiga orang saksi yang tak lain pegawai pom bensin. Mereka adalah Sanuddin, Suhardi dan Irwansyah. Saat itu ketiga pegawai pom bensin ini tengah bekerja di sekitar tempat kejadian perkara.

Saat menjalankan tugasnya, mereka tiba-tiba mendengar jeritan dari salah satu pengunjung WC SPBU. Sontak ketiganya menghampiri sumber jeritan yang ternyata berasal dari dalam WC umum SPBU. Saat diperiksa, kondisi kran air menyala.

Namun ada yang aneh dari aliran air tersebut lantaran warnanya merah. Ternyata, warna merah itu karena bercampur darah seseorang yang ada di dalam WC umum. Melihat ketidaklaziman itu, ketiganya pun mendobrak pintu WC. Hasinya, ditemukan pria dalam kondisi bersimbah darah yang diduga karena bunuh diri.

Mayat pria itu, kata Adrian, lantas tak langsung dievakuasi. Pihak kepolisian membiarkannya berada di dalam WC umum untuk melakukan gelar perkara, sekaligus menunggu kedatangan pihak keluarga korban. Jika tak ada barulah mayat tersebut dievakuasi ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
 
“Kalau mayatnya sih ada di dalam toilet sampai jam 12 malam kira-kira. Itu karena Polisi masih berharap ada keluarga korban yang datang," kata Adrian.

“Katanya harus diautopsi dan mau langsung dilakukan gelar perkara. Sama nunggu kali aja ada keluarganya yang mau ambil itu mayat."

 


Sumber : kriminologi.id