Tidur Sepanjang Hari di Akhir Pekan Kurangi Risiko Kematian?

Jumat, 25 Mei 2018

(Foto: Spectrum Health Beat)

Riauaktual.com - Akhir pekan akan segera tiba. Sejumlah orang biasanya sudah memiliki rencana di waktu itu. Sebagian orang mungkin memanfaatkannya untuk melakukan kegiatan tertentu bersama teman atau keluarga.

Akan tetapi, ada pula yang memanfaatkannya untuk tidur sepanjang hari. Mungkin ada yang menganggap tidur panjang di akhir pekan adalah kegiatan bermalas-malasan. Namun nyatanya kegiatan itu dapat menurunkan risiko kematian.

Selama ini diketahui bila banyak ahli yang menyatakan sangat penting untuk mendapatkan tidur malam yang berkualitas selama 6-9 jam. Akan tetapi tidak semua orang bisa melakukannya karena mereka disibukkan oleh rutinitas yang padat.

Sedangkan terlalu sering tidak mendapatkan waktu tidur yang ideal dikaitkan dengan risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit kanker, diabetes, dan penyakit jantung.

Beruntung sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan jika tidur selama akhir pekan dapat mengatasi risiko tersebut. 'Membalas' tidur di akhir pekan dapat memiliki potensi untuk melawan efek merugikan dari kurang tidur selama seminggu.

Melansir Independent, Jumat (25/52018), hasil penelitian ini didapatkan setelah para ahli dari Stress Research Institute di Stockholm University menganalisis hubungan antara kekurangan waktu tidur selama hari kerja dan akhir pekan dengan tingkat kematian individu.

Penelitian yang dipimpin oleh Torbjörn Åkerstedt itu menilai data yang dikumpulkan dari 43.880 peserta selama 13 tahun. Data-data yang dianalisis antara lain gaya hidup dan survei medis.

Temuan tim peneliti menyatakan jika orang-orang yang berusia di bawah 65 tahun tidur 5 jam atau kurang dan tidak memiliki waktu tidur lebih banyak di akhir pekan, tingkat kematiannya lebih tinggi 52% jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki enam atau tujuh jam tidur setiap harinya.

Sementara itu, mereka yang dari kelompok usia sama dan tidak tidur untuk waktu yang cukup selama seminggu tapi memiliki waktu tidur yang lebih lama selama akhir pekan tercatat memiliki tingkat kematian yang sama dengan mereka yang secara konsisten tidur selama 6 atau 7 jam semalam setiap harinya.

Para peneliti juga sampai pada kesimpulan yang mengejutkan jika tidur lebih dari 8 jam secara teratur dapat dihubungkan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi.

Walau begitu, penelitian ini hanya merujuk pada waktu tidur individu berusia di bawah 65 tahun. Masih ada faktor lain yang menentukan tingkat kematian seseorang seperti merokok, minum alkohol, mengkonsumsi kopi, dan aktivitas fisik. Pada akhirnya kesimpulan dari penelitian ini adalah tidur akhir pekan dapat mengompensasi untuk tidur pendek pada hari kerja. (Wan)

 

Sumber: Okezone.com