Siswa SMP Aniaya Kakak Kandung Hingga Tewas, Begini Kesaksian Warga

Jumat, 25 Mei 2018

Siswa SMP bunuh kakak kandung di Karawang. Foto/Pojoksatu.id

Riauaktual.com - Seorang siswa SMP aniaya kakak kandung hingga tewas. Korban yang masih duduk di bangku SMA itu sempat dilarikan ke rumah sakit. Namunya nyawanya tak tertolong.

Korban berinisial KP (16) diduga meninggal akibat kepalanya dibenturkan ke tembok oleh adik kandungnya sendiri, P (15) yang masih duduk di bangku SMP.

Pelaku dan korban sempat bertengkar di dalam rumahnya di Perumahan Citra Kebun Mas, Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (24/5/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.

Saat bertengkar itulah, pelaku menyerang korban hingga terkapar di lantai dan meregang nyawa.

Melihat kejadian itu, ibu korban histeris. Ia langsung teriak minta tolong. Mendengar teriakan ibu kandung korban dan pelaku, warga pun berdatangan.

“Ibu korban teriak minta tolong ke tetangga, katanya anaknya bertengkar di dalam rumah,” ucap Kepala Dusun setempat, Tukiyo.

Tak berselang lama, warga berhamburan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Saat masuk, kondisi korban sudah tergeletak terkulai lemah di ruang tengah rumahnya.

“Kami masuk bersama suami bu Kades yang juga kebetulan anggota Polisi. Korban sudah lemah dan langsung dilarikan warga ke klinik Kondang,” ungkapnya.

Sementara, warga lainnya mengamankan pelaku yang saat itu masih berada di dalam rumah.

Tim medis Klinik Kondang merujuk korban ke RS Lira Medika lantaran tak sanggup menangani korban.

“Sempat berusaha di selamatkan, tapi nyawa korban tak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit RS Lira Medika,” paparnya.

Tukiyo tak menyangka, korban yang saat itu berkunjung menemui ibunya malah dihadapkan dengan kematian setelah dianiaya adiknya sendiri.

Kepala Desa Bengle, Lia Amalia mengatakan, pelaku dikenal warga sebagai anak yang bengal dan kerap berbuat onar serta meresahkan warga.

“Dia jarang berada di rumah. Sekalinya pulang selalu bikin ulah atau gaduh keluarga dan juga meresahkan warga. Pelaku sering bertindak arogan terhadap keluarganya,” kata Lia, Jumat (25/5/2018).

Sementara, korban lebih sering tinggal bersama ayahnya yang memang sudah tak serumah lagi dengan ibu korban.

Dikatakan Lia, orangtua pelaku pernah minta tolong kepada dirinya agar membantu menangani kebiasaan buruk anak laki-lakinya itu karena sering berjudi.

Bahkan, dampak kebiasaan buruknya itu, pelaku kerap menjual barang di rumahnya dan diduga digunakan untuk foya-foya saat kumpul bersama teman-temannya.

“Saat kumpul itulah kerap kali pelaku dan temannya berbuat ulah di lingkungan tempat tinggalnya,” ungkapnya. (Wan)

 

Sumber: Pojoksatu.id