Satu Wartawan dan 3 Warga Terancam di Lahan Sengketa Edi Syukur

Rabu, 21 November 2012

Edi Syukur. RA1

PEKANBARU (RA) - Pemilik lahan Perumahan Indah Harisanda yang ada di Jalan Manunggal, RT 04, RW 08, Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, Edi Syukur alias Sumardi saat ini telah menargetkan 4 orang warga yang melakukan provokator kepada warga lainnya sehingga terjadi bentrok antara Developer dan Warga setempat untuk segera diusut.

Empat orang tersebut menurut Edi Syukur dalam keterangannya ketika dikonfirmasi RiauAktual.com pada Rabu (21/11/2012) yakni Eka, Edi Kayu alias Edi Balok, Ronal dan salah seorang wartawan media cetak lokal, Iwan. Terlibatnya satu wartawan ini dikarenakan, oknum pihak lawan yang ingin merampas lahan perumahan itu yakni Buyung Arnis telah memberikan fasilitas rumah untuk Iwan ini dan melibatkan diri dalam memprovokatori masyarakat untuk bertindak.

"Sekarang sudah ada 50 unit rumah di dalamnya, akses jalan yang ditutup dan diblokir warga, orang tuh diancam dan disuruh keluar oleh warga yang namanya Eka, Edi Kayu, Ronal, kemudian Wartawan juga, Si Iwan. Iwan ini diberi fasilitas rumah oleh Buyung Arnis, rumah besar ini tiap malam selalu ada rapat untuk memprovokator warga, dia wartawan harus tahu, dia akan dapat resikonya nanti, lihatlah, kemarin kami masuk ke dalam rumahnya hilang semua pontang panting lari, Iwan Wartawan sudah melenceng sebagai wartawan karena pembiritaan tak berimbang, lihatlah beritanya memojokkan Edi Syukur saja," ungkapnya.

Seperti diketahui, lahan 6 Ha ini diklaim warga 3 Ha diantaranya adalah milik warga. Sehingga warga yang berada di sekitar lahan memblokir akses jalan menuju perumahan tersebut. Akibatnya, konsumen Perumahan Indah Harisanda menjadi terancam dan tidak bisa leluasa keluar masuk ke rumah yang telah diakad kreditnya tersebut.

"Padahal Sertifikat kita lengkap dan semua izin dari pemerintah juga sudah ada, makanya developer bisa membangun di lahan ini. Kalau memang punya mereka, mana suratnya, tunjukan ke kita. Kita punya tanggungan di Bank Nagari, konsumen kita yang rumahnya sudah akad kredit tak boleh masuk ke lokasi oleh warga ini. Makanya dalam waktu dekat ini, kalau masyarakat tak juga mau membuka akses jalan itu, maka kita bumi hanguskan dan kita tak ada tanggungan lagi, kita tak mau mengalah dan menyerah dengan masyarakat yang tidak memiliki hak dan tidak memiliki surat, seenaknya mereka merampas tanah orang lain," ancamnya lagi. (RA1)