Roni Amril : Keterlaluan Jika Harus Potong Honor Petugas Kebersihan

Selasa, 27 Desember 2016

ilustrasi

PEKANBARU (RA) - Petugas kebersihan yang kesehariannya bekerja keluar masuk got untuk memastikan saluran air tidak tersumbat, membersihkan jalanan dari sampah, ternyata honornya dipotong juga.

Mendapat kabar ini, Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Amriel SH kecewa dan sangat prihatin dengan kondisi para petugas kebersihan yang berstatus sebagai tenaga harian lepas atau buruh di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru tersebut ikut dipotong.

"Kita sudah ingatkan saat hearing dengan Dinas Kebersihan Pekanbaru pada pertengahan Desember kemarin. Jangan ada pemotongan. Karena pengaruhnya besar. Dan itu kita sampaikan berkali-kali. Nyatanya tidak dilaksanakan hasil hearing," kata Roni Amriel, Selasa (27/12), ketika berbincang bersama wartawan.

Ditegaskan Politisi Golkar ini, dari hasil hearing pihaknya dengan DKP tersebut pemotongan gaji buruh DKP diputuskan untuk dua bulan, yakni November dan Desember. Pemotongan masing-masing buruh Rp.14.000 per hari dari total gaji mereka Rp.81.000 per hari.

Sehingga masing-masing buruh, hanya menerima Rp.67.000 per hari. Sehingga satu bulan buruh hanya terima Rp 1,4 juta (26 hari kerja). Jika tidak dipotong, mereka terima Rp 2,1 juta per bulan.

Jika dikalkulasi dengan jumlah buruh DKP sebanyak 1.200 orang, maka satu bulan dengan pemotongan Rp.14.000 per orang Pemko mengklaim bisa menghemat anggaran sekitar Rp400 juta. Jika dua bulan maka Rp800 juta.

"Ini yang menjadikan dasar bagi Komisi IV untuk melarang DKP melakukan pemotongan. Kalau alasannya untuk penghematan anggarannya bisa diambil dari dana ATK dan makan minum seluruh SKPD yang ada di lingkungan Pemko," ujar Roni.

Roni menilai bahwa pemotonganan gaji buruh DKP tidak tepat. Karena dengan kondisi urgen pun tidak selayaknya gaji petugas kebersihan ikut dipotong, karena pekerjaan petugas kebersihan bukanlah mudah.

"Apakah pemotongan gaji THL sampah ini sifatnya urgen? kan tidak. Seharusnya Pemko Pekanbaru memikirkan bagaimana menaikkan gaji THL sampah ini, bukan malah dipotong, sebab mereka THL merupakan ujung tombak membersihkan sampah di kota Pekanbaru ini. Seharusnya dicari kebijakan lain oleh Pemko Pekanbaru," tandasnya. (Suf)