Demam PON di Riau Minim

Senin, 03 September 2012

(Ilustrasi int))

RIAU (RA)- Meskipun pelaksaan PON di Riau hanya beberapa hari lagi, namun demam dan gemanya masih terasa kurang. Ini terjadi lantaran ada beberapa faktor yaitu peran Humas penyelenggaraan ini dinilai masih kurang maksimal, sehingga kesannya pelaksaan PON ini seolah biasa saja. Ungkap Wartawan senior yang sehari-hari berperan sebagai Wartawan Bola Sumohadi Marsis, ketika memberikan materi dalam kegiatan WorkShop Wartawan Peliput PON XVIII Riau 2012 dihotel Furaya. Senin(3/9).

Kata sumohad, Seharusnya peran Humas harus lebih gencar dalam mensosialisasi serta publikasi terhadap even Nasional ini. Sehingga para awak mediapun dapat dengan gencar mempublikasi setiap kegiatan dan persiapan PON itu sendiri.

"Saat ini belum terasa demam PON di Riau, padahal seharusnya kegiatan PON ini sudah begitu semarak, sehingga kegiatan PON terekspos dengan sempurna, dan masyarakat merasakan semarak kegiatan PON itu sendiri," ujarnya.

Dari itu melalui kegiatan Workshop ini bagi wartawan Peliput PON ini, satukan niat untuk menulis kegiatan PON secara baik, sehingga kegiatan PON itu dapat benar-benar terasa bagi setiap kalangan.

Objektifitas dalam penulisan sangatlah perlu, jika perlombaan tersebut baik tulis apa dengan baik, jika kurang baik tulis apa adanya dengan tujuan untuk introspeksi agar labih baik lagi. Artinya, dalam menulis kegiatan PON agar tidak mengedepankan subjektifitas dengan mengedepankan emosional, jelas Sumohadi.

Dalam work shop ini hadir ratusan wartawan peliput PON XVIII yang datang dari Seluruh Media cetak,electronik, online di Riau dan nasional yang di tempat di Riau.

Sahnan wartawan senior Kompas yang pada kesempatan itu juga turut sebagai pembicara, menyatakan PON sangat perlu di lakukan di RIUA. Pasalnya akan membawa multipliyer efec, bagi pembangunan kota Pekanbaru dan bagi perekonomian masyarakat Pekanbaru.

"Tahun 2006 kota pekanbaru belum apa-apa pembangunannya , kini kita bisa menyaksikan ada fly over, ada gedung bank Riau, ada jembatan siak III, dan banyak lagi pembangunan jalan," ulasnya mencontohkan.

Terkait peliputan ia menggambarkan seorang wartawan olahraga dalam membuat berita harus fokus sehingga mudah untuk mengambil enggelnya.

"Untuk meliput fokus lah ke cabang yang ada dan peluang memperoleh emasnnya," ujar Sahnan.

Tidak lupa ia juga mengingatkan wartawan olahraga untuk mempelajari istilah -istilah dan sejarah olah raga yang akan di liput.(RA5)